PINISI.co.id- Pembukaan Pertemuan Saudagar Bugis-Makassar (PSBM) ke-XXV dan Musyawarah Besar (Mubes) Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) ke-XII digelar Selasa pagi (9/4) di Hotel Four Points by Sheraton, Jalan Andi Jemma, Makassar. Sekitar 2.000 peserta hadir, terdiri atas 700 peserta Mubes dan 1.330 delegasi dari berbagai wilayah dan luar negeri.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. “Saya punya angan-angan untuk mewujudkan itu,” katanya yang kompak disahuti hadirin.
Amran yang banyak menggunakan Bugis itu, menampilkan pencapain dan kinerjanya sebagai Menteri Pertanian antara lain menyoal swasembada. “Saya punya mimpi bagaimana membangun SDM KKSS lewat sektor pendidikan,” katanya.
Sambutan inspiratif dari Amran Sulaiman, ini menyapa warga KKSS sebagai “sipammase-mase, mabulo sibatang”—menegaskan semangat kebersamaan dan kekeluargaan. Dalam pidatonya, Amran juga mengisahkan perjalanan hidupnya dari masa kecil yang serba sederhana hingga mencapai kesuksesan nasional.
Hadir dalam pembukaan antara lain Menteri Agama Prof. Nazaruddin, Tamzil Linrung anggota DPD, pembina KKSS Aksa Mahmud, Gubernur, Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Dzulfikar Ahmad Tawalla, Walikota Makassar Munafri Arifuddin serta unsur Forkopimda, Pangdam, Ketua Kadin, serta sejumlah anggota DPR.
Dari elemen KKSS, hadir Ketua Umum KKSS Muchlis Patahna, Wakil Ketua Umum, Dewan Pakar, Dewan Pembina, Ketua BPW, BPD, badan otonom, para Ketua Pilar, dari seluruh Indonesia turut menyemarakkan forum agung ini.
Ketua Panitia Sri Asri Wulandari menyebut bahwa PSBM dan Mubes digelar bersamaan untuk pertama kalinya, mengusung tema “Aktualisasi Nilai-Nilai Siri’ na Pacce dalam Merawat Harmoni dan Meningkatkan Ekonomi Bangsa.” Acara juga dimeriahkan dengan penampilan budaya khas Bugis-Makassar.
Adapun Ketua Umum KKSS Muchlis Patahna menyinggung perlunya harmoni dan semangat “siri’ ru’uki menre”—saling mendukung untuk naik bersama. Dalam kesempatan itu, Patahna menegaskan bahwa ia tidak maju dalam pencalonan Ketum KKSS. “Cukup satu periode saja,” tandasnya.
Sementara, Menteri Agama Prof. Nazaruddin dalam sambutannya mengutip falsafah Bugis-Makassar: “Sip’atuo sipatokong, pada idi pada elo, malempu na riparennuang”—menekankan nilai persaudaraan dan kejujuran. Doa yang dipimpinnya menutup bagian awal acara dengan suasana hening dan khidmat. Seluruh peserta menunduk diam, larut dalam kekhusyukan di tengah riuh dinamika saudagar yang berdatangan dari seluruh Indonesia. (Lip)