Andi Bohar Alam : Rahman Arge Adalah Budayawan Panutan Bagi Generasi

0
1136
- Advertisement -

Kolom Fiam Mustamin

MENGENALNYA sudah lama, sejak Ir. Andi Bohar Alam mukim di Jakarta usai merampungkan studi di Unhas pada 1987.

Sosok tokoh ini mudah bergaul dengan cepat mengenal dengan orang-orang dalam satu komunitas sosial paguyuban dan aktivis pergerakan.

Pengalaman aktivisnya sebagai Senat Fakultas Pertanian Unhas begitu cepat dapat bersosialisasi dan beradaptasi di lingkungannya.

Telah dipercaya mengemban 4 periode sebagai Sekretaris Jenderal di Kerukunan Keluarga Masyarakat Bone (KKMB) dari masa Ketua Umum Letjen Andi Moch Ghalib hingga saat ini.

- Advertisement -

Andi Bohar salah satu sahabat yang menghayati makna kehidupan yang berperadaban dalam masyarakat dan karena itu saya tanya, apakah mengenal budayawan Rahman Arge?

Andi Bohar sempat menyaksikan penampilan Orasi Kebudayaan Rahman Arge di hadapan civitas akademika Universitas Hasanuddin Makassar tahun 1980- an.

Selain itu dia juga mengikuti tulisan tulisan Rahman Arge di kolom koran harian Fajar.

Dari membaca tulisan dan mengikuti orasi beliau, Andi Bohar berkesimpulan bahwa beliau itu seorang tokoh cendekia yang memberi pencerahan bagi generasi pembacanya.

Pencerahan artinya memberi motivasi dalam kehidupan yang beradab di masyarakat dalam lingkup lokal, daerah dan bangsa.

Saat ini telah terhimpun naskah testimoni tentang beliau yang siap diterbitkan, bagaimana kita merealisasikannya.

Rahman Arge, adalah budayawan dan wartawan senior yang multitalenta, berpulang 10 Agustus 2015 di Makassar. Beliau tokoh nasional warga kebanggaan Makassar dan Sulawesi Selatan khususnya.

Rahman Arge, Mate Nisantangngi, itu judul bukunya.

Naskah Buku itu telah rampung dengan 52 testimoni dari sejumlah sahabat almarhum dari budayawan, wartawan dan pejabat politisi sejak 2016.

Belum bisa diterbitkan dengan kendala klasik yang namanya kemampuan materi. Buku itu tidak langsung memberikan keuntungan personal secara materi.

Dengan itu, Andi Bohar selaku pendiri dan penggiat tablik budaya Baruga Saromase merespon kendala itu sebagai tantangan yang tidak boleh menghentikan kreativitas yang melahirkan peradaban bangsa.

Apalah artinya sebuah bangunan fisik mewah yang akan hancur karena dimakan waktu dibanding dengan legasi peradaban yang ditulis dan abadi dikenang sepanjang masa oleh generasi.

Tulisan dalam buku itu adalah jiwa penulisnya yang abadi tak tergantikan oleh kehadiran media apapun.

Legolego Ciliwung 9 Februari 2023

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here