Kolom Fiam Mustamin
SIAPAKAH dia sesungguhnya?
Wanita bangsawan ini adalah putri dari Haji Sulaiman, nama lain La Mappabenga, Putra La Pa’bicara Daeng Pagella bin Nuruddin Arung Uju’kkalakkang La Pa’bicara, — salah satu Arung Patappulo Wajo merangkap Khatib Tallotenreng masa Arung Matowa Wajo La Passamula, trah La Paukke Arung Cinnotabi dari Tosora, Wajo generasi 24.
Ibundanya Hj. Andi Temmusia Putra Andi Pannu bin La Oddo Petta Pa’bicara Soppeng, trah Datu Soppeng La Temmalala Manurungnge ri Sekkanyili, generasi ke 24.
Saya mengenalnya lewat tulisannya di buku Jejak Tinta Kebugis 2015-2021 karya M. Said Saile/Saleh Mude.
Di buku itu, Andi menulis pengantar Nene Mallomo dan Lagu Nyabe Lale.
Andi menguraikan tentang sejarah Addatuang/Kerajaan Sidenreng dengan nama seseorang Cendekiawan / Tau Acca bernama Nene’ Mallomo ( La Pagala ).
Beliau ini sejajar dengan keberadaan sejumlah Tau Acca/yang memiliki kearifan sebagai penasehat kerajaan di daerah lain seperti di Suppa, Luwu, Wajo, Bone, Soppeng, Tanete dan Gowa Tallo sekitar abad ke 15-17.
Penerapan hukum dari Nene Mallomo adalah Ade temmakkeana nenniya temmakeappo/ artinya hukum aturan sosial dalam masyarakat tak mengenal anak dan cucu yang berlaku adil kepada semua masyarakat/ pabbanua tidak pandang bulu.
Wejangannya mensyaratkan kepada setiap orang untuk memiliki sifat Macca/ pintar, Melempu/ jujur, Magetteng/ konsisten, Mapato/ rajin, Warani/ berani, Temmapasilengen/ berlku adil dan Deceng Kapang/ menghormati orang lain.
Dalam budaga kerja/ reso dinasehatkan bahwa Resopa Temmangingngi Malomo Naletei Pammase Dewata/ dengan kerja keras suatu ikhtiar akan mudah mendapatkan pertolongan dan ridho dari Tuhan Yang Maha Esa.
Saya mengajaknya untuk menulis di kolom media online PINISI.co.id dan butuh kesabaran kapan ia berkenan.
Kami saling memperkenalkan diri dan semua kerabat-kerabat yang disebutkan itu di kampung di Tajuncu, Ukkee dan Pesse juga adalah kerabat yang saya kenal.
Dari situ maulah andik ini membagi ilmu pengetahuannya yang begitu luas tentang pesan-pesan leluhur seperti yang terus dishernya.
Materinya sekitar hal yang berkaitan Papaseng dalam lontara Bugis yang masih terbatas disiarkan umum.
Saya sering meminta menulis mengenai hubungan antarsejarah kerajaan di nusantara, kearifan lokal tiap kaum, kehidupan bercocok tanam, pananrang/ pedoman untuk sebuah hajatan, cerita klasik dari sebuah syair lagu hingga hal- hal yang bersifat gaib makrokosmos, bumi alam raya untuk kajian tasawuf dan lain-lain.
Pokoknya asyik asyik saja… ada yang sebatas tukar pandang pemahaman saja.
Legolego Ciliwung 15 Juli 2023