Assipana Tawwa Kuliner Sulsel di Pelantikan KKSS di TMII

0
2000
Gerai kuliner KKSS Depok yang menyajikan penganan tradisional seperti songkolo, apang dan barongko di TMII.
- Advertisement -

PINISI.co.id. Salah satu sisi menarik dari Pelantikan Badan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (BPP-KKSS) yang dirangkai peluncuran Yayasan Gemiliar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Rabu, 18 Desember 2029 kemarin, adalah sajian kuliner khas Sulawesi Selatan yang dihidangkan oleh Pilar-pilar KKSS dan  KKSS Depok.

Bukan saja beragam, akan tetapi sejumlah kudapan kulinernya yang langka dan istimewa. Dangke misalnya yang merupakan keju khas Enrekang yang lazim sebagai teman lauk untuk makan berat, dalam waktu sekejap ludes diserbu pengunjung. Tidak sedikit yang kecewa karena belum sempat mencicipi kudapan lezat dari Cakke itu.

Gerai-gerai kuliner ini dijajar di teras gedung Sasono Utomo, tempat pelantikan KKSS dihelat. Sekitar 10 gerai menyuguhkan masing-masing kuliner andalannya. BPD KKSS Depok sendiri menyajikan penganan tradisional seperti barongko, apang, dan songkolo. Belum sampai setengah jam, penganan itu tandas tanpa sisa di atas meja.  

Gerai kuliner pilar KKSS diserbu warga.

Pilar Luwu yang menyajikan kapurung termasuk gerai favorit. Belum masuk waktu makan siang, menu yang dibuat dari sagu rendah karbohidrat itu disambangi hadirin. “Assipana tawwa kapurungna, “ kata Hasbulah Ismail, warga KKSS Bekasi.        

Kehabisang ka, barongku ji ku dapat satu biji,” kata Darman Khaedar, warga KKSS Jakarta Utara sambil mengurut perutnya.

- Advertisement -

Dewi, warga KKSS Bogor, sempat kebagian sarabba segelas, — minuman hangat bersantan dan jahe yang juga laris dirangsek warga.  Sementara itu Murham Ramli, berhasil mencicipi barobbo yang disajikan Pilar Pinrang. “Kenyang sekali ka, moka nambah habismi,” katanya sembari mengusap keringat.

Menurut Seksi Konsumsi Rahmatia Daeng Karra, gerai-gerai kuliner diserbu orang meski jam makan siang belum dibuka. “Saya aja tidak kebagian, tapi yang penting tamu makan ji,” katanya terkekeh.

Banyak lagi ragam kudapan yang menggoyang lidah. Santan kelor, sop ubi, nasu palekko khas Sidrap, nasu cemba, selain yang sudah kadung populer di lidah umum seperti coto makassar, konro, hingga minuman kopi premium arabica dari Pilar Bantaeng — segenapnya memuaskan hasrat warga KKSS se Jabodetabek.

Menurut Ramli Kadir, Dewan Pakar KKSS, yang mencicipi jalangkote, kuliner Sulawesi Selatan secara higenis dan kandungan gizinya termasuk baik buat kesehatan. Bukan saja banyak yang serba rebusan dan kukusan melainkan juga lantaran rasanya yang massipa, alias maknyus.

[Lip]          

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here