Bachtiar Adnan Kusuma Ajak Dokter Beri Resep Pasien Bacakan Buku Pada Anak

0
750
- Advertisement -

PINISI.co.id- Deklarator Perkumpulan Penulis Profesional Indonesia Pusat yang juga Tokoh Pendidikan dan pembelajar parenting, Bachtiar Adnan Kusuma mengimbau para dokter yang setiap hari bertugas memeriksa pasien, bukan hanya memberi resep obat kepada pasien untuk menyembuhkan penyakit yang diderita, melainkan juga perlu memberi resep agar setiap pasien  membacakan buku kepada anak-anaknya. Seruan dan ajakan Bachtiar Adnan Kusuma ditujukan terutama kepada anak-anaknya yang bertugas sebagai dokter di salah satu Puskesmas Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, dr.Dea dan dr.Mulan.

Menurut dr.Dea Ambarwati Kusuma, S.Ked. rutin membacakan buku pada anak sejak dini akan mengurangi resiko keterlambatan balita berbicara. Dea Ambarwati Kusuma, alumni SDN Slipi 11 Pagi Jakarta, SMP 6 dan SMA 17 serta Alumni FK Unhas ini, mengutip pernyataan dr.Mesty Ariotedjo Sp.A. MPH. yang juga mengutip dari salah satu penelitian Jessica A.R.Logan, Ph.D. “ When Children Are Not Read to at Home” bahwa rutin membacakan buku sejak bayi, tidak hanya mencerdaskan anak, tapi lebih fokus memperkuat rentang lebih panjang kesehatan mentalnya lebih baik.

Sementara Bachtiar Adnan Kusuma, penggagas perpustakaan Lorong Kota Makassar, Kepala Badan NasionalbLABBAIK PP IKA BKPRMI ini, setiap membacakan buku kepada anak secara teratur adalah sarana yang sangat efektif untuk membangun ikatan dan komunikasi dengan anak. Selain itu, kata ketua Forum Nasional Penerima Penghargaan Tertinggi Nugra Jasadharma Pustaloka Perpustakaan Nasional, Sekjend Asosiasi Penulis Profesional Indonesia Pusat 2017-2022 ini, dengan membacakan buku rutin kepada anak akan terjadi tiga hal yang sangat penting secara simultan dan tulus, yakni hubungan yang menyenangkan terjadi antara buku dan anak, orang tua dan anak sama-sama belajar sesuatu dari buku yang dibaca para orang tua di rumah.

“Selain itu, orang tua yang membacakan buku pada anak-anaknya akan mengeluarkan berbagai bunyi dan suku kata yang merupakan kata-kata ke dalam telinga anak. Ketiga hal ini berpadu memberikan pengalaman yang sangat signifikan bagi proses memberikan pengalaman terutama dalam berbahasa,” katanya dalam Pembekalan Finalis Duta Baca Kabupaten Maros, beberapa waktu lalu di Maros.

Bachtiar Adnan Kusuma juga meminta agar setiap rumah menyediakan ruang baca dan buku-buku.

- Advertisement -

“Menyebarkan virus budaya membaca dari rumah, kuncinya adalah teladan, figur dan contoh ibu dan bapak yang suka membaca buku. Kita butuh figur orang tua yang hobi baca buku agar berdiri rumah tangga yang kukuh dalam menggelorakan budaya baca di setiap rumah tangga,” kata pembicara, penulis dan motivator minat baca Nasional ini.

Selain perlunya gerakan membaca buku minimal 25 menit setiap hari di rumah tangga, pada jam-jam tertentu di seluruh sekolah sebaiknya ada waktu ataupun hari khusus hanya membaca buku dan menulis di seluruh sekolah yang ada.

“Gerakan membaca dan menulis 25 menit setiap sekolah haruslah bermula dari contoh dan teladan yang baik dari setiap guru dan para kepala sekolah.

“Gerakan membaca dan menulis harus tumbuh sebagai gerakan moral, gerakan budaya dan gerakan hati nurani yang tidak bisa berhenti dalam satu detik pun,” tegasnya.

Bachtiar Adnan Kusuma, menulis berbagai buku, di antaranya Parenting Literasi, Terbanglah Bersama Mimpimu, Lembah Para Juara SMA 17, 13 Langkah Menumbuhkan Kebiasaan Membaca, Cara Sukses Menulis Buku dan ratusan buku biografi tokoh Nasional dan Lokal. Pengukuhan Duta Baca Maros dan Pelantikan Pengurus Daerah Gerakan Pembudayaan Minat Baca Maros yang dikukuhkan Bupati Maros Dr.H.A.S.Chaidir Syam, S.IP.M.H.

Menurut Bachtiar Adnan Kusuma, penguatan ekosistem minat baca sebaiknya ditujukan kepada calon, pasangan usia subur. Penguatan ekosistem budaya baca, seharusnya diberikan kepada calon keluarga pra menikah, menikah dan pasca menikah. Maksudnya, kata Bachtiar Adnan Kusuma pendidikan dan penguatan pentingnya asupan nutrisi literasi diberikan pada anak-anak remaja yang belum menikah. Nah, tatkala mereka menikah akan menempatkan nutrisi literasi kepada kedua pasangannya. Caranya, memperkaya dirinya dengan berbagai referensi buku-buku terkait parenting keluarga.

” Kalau setiap pasangan muda mengisi dirinya dengan bacaan bermutu terkait keluarga membaca, otomatis akan melahirkan anak-anak yang hebat literasnya. Kedua pasangan usia subur melek literasi, akan melahirkan anak-anak cerdas literasi” kata ayah dari dr.Dea, dr.Mulan, Ria S.Psi Safwan, Farhan serta kakek dari satu cucu ini. (Man)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here