Balai POM Bogor Gelar Sosialisasi Pencegahan Stunting dan Keamanan Pangan di Pancoran Mas Depok

0
23
- Advertisement -

PINISI.co.id- Balai POM (Pengawas Obat dan Makanan) di Bogor, bekerjasama dengan kantor Kecamatan Pancoran Mas Depok, telah mengadakan giat Sosialisasi Pencegahan Stunting dan Keamanan pangan, bertempat di Aula kantor kec Pancoran Mas, Jl Kartini 9 pada Senin (15/12/2025). Adapun undangan peserta acara ini berjumlah 60 orang, yang merupakan perwakilan dari tiap PKK kecamatan dan seluruh kelurahan yang berada di wilayah Pancoran Mas.

Acara dipandu oleh moderator atau host Sucu Tresnasari SKM dari BPOM di Bogor. Pembukaan acara diawali oleh kata sambutan dari Eva Nikastri STP M.Si selaku Pengawas Farmasi Ahli Madya dari Balai POM Bogor dan Agus Suprayitno S.Kom M.Si selaku Sekretaris kecamatan (Sekcam) Pancoran Mas Depok.

Dalam sambutannya Agus Suprayitno berharap agar acara Sosialisasi ini bisa menggugah kesadaran literasi dan narasi para ibu penggerak PKK yang hadir di acara ini. Mereka adalah garda terdepan dalam penyuluhan dan edukasi tentang pencegahan stunting dan keamanan pangan di masing-masing kelurahannya.

“Dengan adanya kehadiran Balai POM di acara sosialisasi kali ini, saya berharap agar para Ibu PKK yang hadir disini mendapat pengayaan literasi dan narasi, sehingga tidak salah jalan dalam penerapannya di lapangan. Bagaimana nanti cara kita dalam mengajak ibu-ibu di lingkungan sekitar kita, dalam upaya pencegahan stunting di lingkup keluarga mereka,”  demikian himbau Agus dalam sambutannya.

Bertindak sebagai narasumber adalah Hefni Humaeda Zen SKM yang memaparkan materi Edukasi pencegahan Stunting dengan tema “Stunting dan Keamanan Pangan”.

Untuk pembahasan materi stunting ini mengulas berbagai aspek, mulai dari pengertian stunting, penyebab stunting, Stunting dan keamanan pangan. Diakhiri dengan inti pembahasan utama yaitu tentang Pencegahan Stunting.

Dijelaskan bahwa stunting adalah gangguan tumbuh kembang anak yang tidak tumbuh sesuai umurnya, dimana anak lebih pendek dari rata-rata tinggi anak normal seusianya. Stunting diidentifikasi dengan membandingkan tingi seorang anak dngan standar tinggi anak pada populasi yang normal sesuai dengan usia dan jenis kelamin yang sama (Z-score TB/U).

stunting diakibatkan oleh berbagai faktor, diantaranya kekurangan asupan gizi yang terjadi secara kronis, khususnya pada 1000 hari Pertama Kehidupan (HPK), terserang penyakit infeksi, kurangnya stimulasi / stimulasi tidak memadai pada anak.

Adapun 1000 HPK dihitung sejak kehamilan sampai anak berusia 2 tahun.
Merupakan masa keemasan sekaligus masa yang sangat krusial. Semua organ tubuh berkembang pesat mulai dari otak, jantung, hati, ginjal, paru-paru dan organ penting lainnya.

Aspek penting pencegahan stunting adalah optimalkan asupan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan. Dimana asupan gizi dan pola asuh pada 1000 HPK harus optimal agar berdampak baik pada pertumbuhan dan perkembangan anak.

Pertanyaan penting lainnya adalah; lalu bagaimana jika 1000 HPK terlewati?
Jawabannya adalah, terus optimalkan asupan gizi, terapkan pola hidup bersih / sehat, kontrol terus berat badan dan tinggi anak, konsultasikan dengan tenaga kesehatan . Semua aspek itu dikenal dengan istilah “kejar tumbuh”.

Kemudian bertindak sebagai narasumber kedua adalah Suci Tresnasari SKM, yang memaparkan materi Edukasi keamanan pangan dengan tema “Kunci Keamanan Pangan untuk memilih Pangan”.

Untuk pembahasan materi Keamanan Pangan ini mengulas berbagai aspek, mulai dari pengertian keamanan pangan, dimana definisi keamanan pangan adalah segala kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari cemaran Biologis, Kimia dan Fisik. Yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia.

Lalu dijelaskan pula mengenai ING (Informasi Nilai Gizi) , dimana definisi ING adalah daftar kandungan zat gizi dan non gizi Pangan Olahan sebagaimana produk pangan olahan dijual (as sold) sesuai dengan format yang dibakukan. Yang mana ING dapat ditemukan pada label pangan di kemasan makanan atau minuman. Dimana ING adalah sebagai sarana komunikasi antara produsen pangan dan konsumen agar konsumen memperoleh informasi kandungan gizi pangan olahan.

Sementara dari sisi konsumen sendiri, keterangan ING di kemasan dapat digunakan untuk membandingkan dan memilih makanan atau minuman sesuai dengan kebutuhannya.

Terakhir ada penjelasan mengenai Cek Bebas dan Cek Klik, dimana Cek KLIK adalah mengecek Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kedaluwarsa. Sementara penerapan Cek BEBAS yaitu mengecek Bentuk, Bau, Warna, dan Rasa.

Acara diakhiri dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang berlangsung aktif, menunjukkan antusiasme peserta, dalam hal ini ibu-ibu kader PKK Pancoran Mas, dalam memahami peran penting keamanan pangan dalam pencegahan stunting di tingkat keluarga dan masyarakat. Melalui kegiatan ini, diharapkan kolaborasi antara Balai POM di Bogor dan Kecamatan Pancoran Mas semakin memperkuat implementasi Gerakan Pangan Aman dan Gerakan Cegah Stunting di Kota Depok, demi terwujudnya masyarakat yang sehat, cerdas, dan produktif. (Irfan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here