PINISI.co.id- Melalui event seminar dan Rapat Kerja Nasional yang telah digelar Indonesia Society of Steel Construction (ISSC) pada 10-11 Juli 2024 di Birawa Hall Assembly, Hotel Bidakara, Jakarta, dengan tema “Menjadikan Konstruksi Baja Tuan Rumah di Negeri Sendiri”, ISSC sebagai asosiasi yang menaungi para pelaku bisnis besi dan baja konstruksi nasional menyampaikan sejumlah kekhawatiran.
“Kami menghadapi tantangan signifikan akibat masuknya baja impor yang lebih murah, yang mengancam keberlangsungan produsen lokal,” kata
Ketua Umum ISCC Budi Harta Winata mengingatkan.
Sebagaimana tema yang diusung, baja impor sering kali tidak hanya mengganggu pasar tetapi juga mempengaruhi kualitas dan standar keamanan konstruksi.
Karena itu Budi berharap pemerintah dan pelaku industri dapat bekerja sama untuk mencari solusi guna melindungi industri baja domestik sambil tetap menjaga kelangsungan pembangunan infrastruktur yang pesat.
Sebagai salah satu sektor kunci yang mendukung pembangunan infrastruktur dengan kapasitas produksi mencapai sekitar 6 juta ton per tahun, Budi menjelaskan bahwa permintaan baja nasional sekitar 14 juta ton per tahun, menyebabkan ketergantungan pada impor baja untuk memenuhi kebutuhan domestik.
“Kami harap pemerintah terus mendorong investasi dan peningkatan kapasitas produksi untuk mengurangi ketergantungan ini dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Sebagai asosiasi yang menaungi para pelaku bisnis baja konstruksi nasional, ISSC berharap dapat terus berkontribusi secara signifikan dalam memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan industri baja konstruksi yang vital bagi pembangunan nasional,” ujar Budi menambahkan.
Dalam kesempatan itu, Budi menghaturkan terima kasih kepada Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang telah menghadiri gelaran ISSC serta para pemangku kepentingan lainnya yang ikut menyukseskan acara ini. (Lif)