Oleh Fiam Mustamin
PINISI.co.id- Sejarah dan hubungan genetik Bugis dan etnis Melayu Malaysia dapat ditelusuri dari keberadaan Opu bersaudara ( Daeng Parani dan Daeng Kamase) di Johor, Linggi dan Kelang di abad ke 17 ( Kesaudagaran Bugis Makassar di Malaysia dan Migrasi Bugis di semenanjung Malaka abad ke15 s/d 20, Muchlis Paeni ) dalam buku KKSS Rumah Besar Kita, terbitan Nopember 2019.
Jejak sejarah ini hendaknya tidak berhenti sebatas bacaan pustaka dan romantisme sejarah.
Perlu diimplementasikan dalam Perekatan Diplomasi Kebangsaan yang diikat oleh hubungan emosional kekerabatan se entitas etnis
Bugis Melayu.
Di Pertemuan Saudagar Bugis Makassar ke sekian, pernah menghadirkan Wakil Perdana Menteri Malaysia Datok Sri Mohammad Najib Tun Abdul Razak keturunan Raja Gowa ke 16 beserta petinggi lainnya muasal Bugis Mangkasara.
Hubungan kekerabatan ini diperlukan tidak sebatas karena seseorang yang sedang berkuasa, naik pangkat jabatan dan kaya berpunya harta benda yang bersifat temporer/sementara dan tidak abadi.
Langkah awal yang perlu dilakukan adalah menyampaikan kabar sambutan kegembiraan dengan doa keselamatan kepada Yang Mulia PM Malaysa yang baru.
Langkah berikutnya untuk bagaimana menjalin Muhibah Kebudayaan yang mempererat kekerabatan dan kemuliaan Bugis Indonesia dan serumpun Melayu Malaysa.
Rumpun Melayu Indonesia dan Malaysia berjaya dan bersatu. Bersama berlayar mengarungi samudera dan gelombang menaklukkan arus globalisasi.