Hikmah Abdul Hamid Husain
Kita, di Indonesia punya tradisi berlebaran agak berbeda dengan negara negara Timur Tengah. Ucapan selamat Idul Fitri pun berbeda. Maklumlah setiap bangsa punya budaya dan tradisi atau “Urfun” عرف yang bebeda beda.
Sudah menjadi tradisi, kita mendengar ucapan “MOHON MAAF LAHIR & BATIN ”
Ini adalah ungkapan saling memaafkan, karena memang kita dianjurkan untuk saling memaafkan.
Ada juga yang mengucapan :
“MINAL ‘AAIDIIN WAL FAAIZIIN”.
من العائدين و الفائزين
(Minal ‘aaidiina wal faaiziin = Kita kembali ke fitrah kita yang bersih dan meraih kemenangan). Kalimat tersebut tidak biasa diucapkan di negara- negara Timur Tengah. Mereka lebih suka mengucapkan kalimat yang sesuai Sunnah Nabi yang biasa diucapkan oleh para Sahabat Rasuulullaah SAW, yaitu:
تقبل الله منا ومنكم
“Taqabbalallaahu minnaa wa minkum”: semoga Allaah menerima amal ibadah kita semua).
Dalil ucapan Idul Fitri dan Idul Adha berdasarkan sunnah: Dalil Taqabalallaahu Minnaa Wa Minkum,
Sahabat Jubair Bin Nufair RA menuturkan; “Jika para sahabat Rasuulullaah saling bertemu di hari Idul Fitri atau Idul Adha mereka saling mengucapkan “Taqabbalallaahu minnaa wa minkum”. (Kitab Fathul Baari juz II halaman 446)
Riwayat dari para sahabat RA lainnya, bahwa mereka terbiasa mengucapkan “Taqabbalallaahu minnaa wa minkum = Semoga Allaah menerima amal ibadah kita semua) :
فعن جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ قَالَ : كَانَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا اِلْتَقَوْا يَوْمَ الْعِيدِ يَقُولُ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ : تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْك . قال الحافظ : إسناده حسن صحيح
“Jika para sahabat Rasuulullaah SAW berjumpa dengan Idul Fitri atau Idul Adha, satu sama lain saling mengucapkan; “Taqabbalallaahu minnaa wa minka (Semoga Allaah menerima amalku dan amal kalian).”
Al Hafizh Ibnu Hajar RA menuturkan bahwa sanad Hadits ini Hasan Sahih.
Al Imam Ahmad Rahimahullaah menuturkan:
وَلَا بَأْسَ أَنْ يَقُولَ الرَّجُل لِلرَّجُلِ يَوْمَ الْعِيدِ : تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْك.
“Tidak menjadi masalah dan boleh-boleh saja satu sama lain pada Idul Fitri dan Idul Adha mengucapkan: “Taqabbalallaahu minnaa wa minka”.
Al Imam Ibnu ‘Aqiil juga memperkuat:
و قال ابْنُ عَقِيلٍ فِي تَهْنِئَةِ الْعِيدِ أَحَادِيثَ ، مِنْهَا ، أَنَّ مُحَمَّدَ بْنَ زِيَادٍ ، قَالَ : كُنْت مَعَ أَبِي أُمَامَةَ الْبَاهِلِيِّ وَغَيْرِهِ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَكَانُوا إذَا رَجَعُوا مِنْ الْعِيدِ يَقُولُ بَعْضُهُمْ لَبَعْضٍ :
تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْك .وَقَالَ أَحْمَدُ : إسْنَادُ حَدِيثِ أَبِي أُمَامَةَ إسْنَادٌ جَيِّدٌ
“Ibnu ‘Aqil menceritakan beberapa Hadits mengenai ucapan selamat pada Idul Fitri dan Idul Adha. Di antara Haditsnya adalah dari Muhammad Bin Ziyad yang menuturkan: “Aku pernah bersama Abu Umaamah Al Bahili dan Sahabat Nabi SAW lainnya; Jika mereka kembali dari Shalat ‘Id, satu sama lain di antara mereka mengucapkan: ‘Taqabbalallaahu minnaa wa minka”.
(Riwayah Al Imam Ahmad)
Mari kita biasakan mengucapkan;
تقبل الله منا و منكم
“Taqabbalallaahu minnaa wa minkum”
(Semoga Allaah Menerima Amal Ibadah kita semua).
Menjawab ucapan Taqabbalallaahu minnaa wa minkum:
Cara menjawabnya ada dua yaitu,
bisa dengan “minnaa wa minkum taqabbal yaa Kariim, (“Yaa Allaah Yang Maha Mulia, terimalah amal ibadah kami).
Atau menjawab: “Taqabbalallaahu minnaa wa minkum” yaitu kita jawab dengan ucapan yang sama, “Taqabbalallaahu minnaa wa minkum” .
Hukum menjawab adalah WAJIB:
Dalam Kitab Majmuu’ Fataawaa (24/253) Al Imam Ibnu Taimiyah waktu ditanya mengenai dasar hukum Syariat dalam ucapan Idul Fitri, bahwa ucapan “Taqabbalallaahu minnaa wa minkum” WAJIB
Selain ucapan singkat di atas, ini ada beberapa ucapan alternatif yang agak panjang, sedang dan pendek. Ucapan yang lengkap, versi panjangnya sebagai berikut:
تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تَقَبَّلْ
ياَ كَرِيْمُ وَجَعَلَنَا اللهُ وَاِيَّاكُمْ مِنَ الْعَاءِدِيْنَ وَالْفَائِزِيْنَ وَالْمَقْبُوْلِيْنَ ,
و كُلُّ عاَمٍ وَأَنْتُمْ بِخَيْرٍ
“Taqabbalallaahu minnaa wa minkum taqabbal yaa Kariim, wa ja’alanallaahu wa iyyaakum minal ‘aaidiin wal faaiziin wal maqbuliin kullu ‘aamin wa antum bi khair”.
“Semoga Allaah menerima amal ibadah kami dan kamu, yaa Allaah Tuhan Yang Maha Mulia, terimalah. Dan semoga Allaah Menjadikan kami dan kamu semua termasuk orang-orang yang kembali fitrah bersih, dan orang-orang yang menang serta diterima amal ibadahnya.
Semoga setiap tahun kita semua senantiasa dalam kebahagiaan dan kebaikan.”
Ucapan versi sedang:
تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ وَ تَقَبَّلْ ياَ كَرِيْمُ
“Taqabbalallaahu minnaa wa minkum wa taqabbal yaa Kariim”.
“Semoga Allaah Menerima amal ibadah kita dan kamu semua, dan terimalah yaa Allaah Tuhan Yang Maha Mulia.”
Ucapan versi sedang lainnya:
تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ وَأَحَالَهُ اللَّهُ عَلَيْك
“Taqabbalallaahu minnaa wa minkum wa ahaalahul Llahu ‘alaik:
“Semoga Allaah menerima amal ibadah dari kami dan dari kamu sekalian dan semoga Allaah menyempurnakan nya untukmu semua”
Ucapan versi pendek lainnya;
تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ صِيَامَنَا وَصِيَامَكُمْ
“Taqabbalallaahu minnaa wa minkum shiyaamanaa wa shiyaamakum”
“Semoga Allaah Menerima amal ibadah kita semua, Menerima puasa kita semua”.
Penutup:
Mari kita berdoa dengan Doa yang diajarkan oleh Rasuulullaah SAW ini:
“Yaa Allaah bimbinglah kami untuk selalu eling mengingat Mu yaa Allaah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya kepada Mu”
اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
(Allaahumma a’innaa ‘alaa dzikriKa, wa syukriKa, wa husni ‘ibaadatiKa).