Capaian Ekspor Non Migas Indonesia ke Mesir Tertinggi dalam Tiga Tahun Terakhir

0
57
- Advertisement -

PINISI.co.id- Kinerja perdagangan ekspor Non-Migas Indonesia ke Mesir kembali menunjukkan performa progresif di tengah eskalasi situasi regional sekitar Mesir yang belum menentu. Kinerja ekspor Non-Migas Indonesia berhasil menembus target yang ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan RI sebesar 4,46% atau senilai USD 1,37 miliar, sementara capaiannya adalah 16,36%. Capaian ini menjadi rekor tertinggi sepanjang tiga tahun terakhir. Surplus ekspor yang berkelanjutan mendorong kenaikan devisa, memberikan peluang kepada UMKM BISA Ekspor dan produsen manufaktur untuk mengambil peluang ekspor ke Pasar Mesir,” ungkap Dubes RI Lutfi Rauf, usai menghadiri Peluncuran Promosi Trade Expo Indonesia 2025 oleh Menteri Perdagangan RI secara online (20/2/2025).

Lebih lanjut Dubes RI di Kairo sampaikan bahwa total perdagangan Indonesia-Mesir telah mencapai US$1,73 atau meningkat 14,61% dibandingkan periode 2023 sebesar US$ 1,51.

Diketahui bahwa nilai ekspor Indonesia ke Mesir pada 2024 tercatat mencapai US$1,52 miliar dan nilai ini meningkat signifikan sebesar 16,36% dibandingkan dengan periode 2023 sebesar US$1,31 miliar. Sementara nilai impor Indonesia dari Mesir mencapai US$207 juta dengan pertumbuhan sebesar 3,8% dibanding Tahun 2023 sebesar US$ 201 juta.
Dengan mengacu pada selisih antara ekspor dan impor tersebut, neraca perdagangan Indonesia pada 2024 kembali mengalami surplus yang cukup besar yakni mencapai US$1,31 miliar. Surplus ini sekaligus melanjutkan tren surplus yang sudah terjadi sejak sepuluh tahun terakhir.

Sementara itu, Atase Perdagangan KBRI Kairo, M. Syahran Bhakti menerangkan bahwa solidnya performa surplus ekspor Non-Migas Indonesia ke Mesir pada 2024 ditopang oleh kinerja ekspor yang terus menguat di tengah peningkatan harga berbagai komoditas andalan yang cukup signifikan. Dapat dikatakan bahwa saat ini Mesir sudah terlepas dari kendala keterbatasan stok Dollar untuk pembayaran keluar negeri.

“tercatat pada 2024 terdapat 10 produk Indonesia yang unggul dalam peningkatan ekspor diantaranya minyak sawit dan turunannya, biji kopi, kendaraan roda empat, produk kayu, produk besi, kelapa dan olahannya, produk tekstil benang, minyak nabati, produk elektronik dan ban kendaraan.”

- Advertisement -

Syahran juga melihat adanya aktivitas impor sepuluh produk Mesir ke Indonesia yang komposisi utamanya didominasi oleh golongan bahan baku atau penolong industri dalam negeri seperti pupuk fosfat, disusul oleh impor produk kurma, kentang untuk industri, jeruk citrus, minyak zaitun, biji bijian Koriander, anise, anggur, panel kayu, buku-buku cetakan.
Dalam upaya memperluas pasar produk Indonesia di Mesir, Atdag mengharapkan agar para calon eksportir Indonesia memperhatikan hal-hal penting diantaranya adalah melakukan registrasi perusahaan ekspor melalui aplikasi online cargox Mesir (www.cargox.io), dan melakukan upaya perlindungan perdagangan dengan menggunakan asuransi sebagai garansi bila terjadi gagal bayar atau gagal kirim sebagai bentuk mitigasi resiko dalam perdagangan.

Menanggapi beberapa pertanyaan terkait investasi di Mesir, Rifki Rustam Arsyad, Pejabat Fungsi Ekonomi KBRI Kairo menyatakan bahwa secara umum pertumbuhan ekonomi Mesir ditopang oleh sektor swasta dan investasi terutama di sektor jasa, pariwisata, manufaktur dan industri. Mesir memiliki posisi geografis strategis sebagai hub antar benua; Asia, Afrika dan Eropa. Selain sebagai mitra dagang non-tradisional yang penting bagi Indonesia, Mesir juga merupakan salah satu tujuan investasi. Diketahui saat ini Mesir menempati urutan pertama di Afrika sebagai negara tujuan investasi. Investasi Indonesia di Mesir antara lain di sektor komoditas, services, konstruksi, dan TIK. Sementara investasi Mesir di Indonesia antara lain perkebunan dan peternakan, kertas dan percetakan, serta perdagangan dan reparasi. KBRI Kairo terus menjalin komunikasi dengan berbagai pihak untuk mendukung investasi dan perdagangan di kedua negara. Total realisasi inbound investment Mesir di Indonesia pada tahun 2024 mencapai USD 5,9 juta, tersebar ke dalam 323 proyek. (Man)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here