Chaidir Syam Ajak Kembali ke Masjid, Perkuat Literasi Agama

0
521
- Advertisement -

PINISI co.id– Bupati Maros Chaidir Syam yang juga Penerima Penghargaan Tertinggi Nugra Jasadharma Pustaloka Perpustakaan Nasional RI, Kategori Pejabat Publik, 2022, mengajak umat Islam di Indonesia, khususnya warga Kabupaten Maros agar memperkuat literasi agama selama bulan suci Ramadhan 1444 H. Ajakan dan seruan disampaikan Chaidir Syam, terkait ummat Islam mulai menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1444 H, pada Kamis, 23 Maret 2023 besok.

Chaidir Syam sembari mengutip buku “Masjid sebagai Pusat Kebudayaan” karangan Sidi Gazalba, sebuah buku lama, kendati kandungan isinya masih sangat relevan sampai saat ini. Karena itu, Chaidir Syam, mengajak masyarakat agar fungsi masjid diperluas pada semua aspek kehidupan, bukan hanya tempat ibadah, tempat sujud, tapi tempat membangun sumber daya umat Islam, ekonomi umat dan ekosistem literasi.

Menurut Chaidir Syam, masjid dalam perspektif sebagai pusat kebudayaan, bermula dari zaman Baginda Muhammad SAW membina para jamaahnya dari kalangan Muhajirin, Anshor dan A’jamiyun agar bisa menjadi jamaah yang berhati masjid.” Dari dulu masjid telah menjadi pusat kegiatan umat Islam, dan sekarang saatnya kita kembali fungsikan masjid sebagai pusat peradaban” papar Chaidir Syam, Rabu 22 Maret 2023.

Karena itu, Chaidir Syam mengajak warga umat Islam agar memanfaatkan momentun bulan Ramadhan dengan memperbanyak ibadah wajib dan ibadah sunnah, kembali ke masjid memperkuat soliditas umat Islam. Dan, Chaidir Syam mengajak agar selama bulan suci Ramadhan, umat Islam memanfaatkan masjid sebagai pusat ekosistem literasi agama. “Saya bersyukur karena khususnya di Maros, saya telah meluncurkan Gerakan Satu Masjid, Satu Perpustakaan yang diselenggarakan IKA BKPRMI Kab. Maros, pada 2022 lalu,” kata Ketua Umum IKA BKPRMI Maros yang juga Ketua Umum Panitia Nasional Munas IKA BKPRMI Tahun 2023 ini.

Mengapa Chaidir Syam serius menggerakkan Satu masjid Satu Perpustakaan? Tokoh Literasi Bachtiar Adnan Kusuma, menegaskan selain karena orang yang berada di perpustakaan atau membaca terjadi proses alih pengetahuan untuk membangun kognitif skill. Efek lainnya, kata BAK orang yang acapkali membaca di perpustakaan akan kreatif dan terampil dalam kehidupan dan perilakunya. Sesungguhnya bangsa kita dalam persoalan masih adanya kemiskinan ekstrim, stunting dan disinformasi karena kurang berpengathuan menyebabkan mereka tidak berdaya karena tidak membaca. (Van)

- Advertisement -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here