Chaidir Syam, PAN dan Matahari di Timur

0
78
- Advertisement -

Kolom Bachtiar Adnan Kusuma

The Young Leader dan sejarah dunia telah mencatat beberapa pemimpin dunia dengan usia yang masih muda. Siapa tidak kenal dengan Muammar Khadafi. Presiden Libya yang cukup kontroversial. Ia harus mengakhiri masa jabatannya dengan akhir yang sangat tragis. Terlepas dari itu semua, Muammar Khadafi bisa menjadi pemimpin Libya di usia yang baru 27 tahun.

Lalu, bergeser ke negara Korea Utara. Negara berhaluan sosialisme yang sangat ketat mengekang rakyatnya. Di sana ada Kim Jong Un yang naik tahta menjadi presiden juga di usia yang masih sangat muda. Masih 28 tahun, tapi sudah menjadi pemimpin puncak di Korea Utara. Negara tetangga Malaysia juga punya Menteri Pemuda dan Olahraga yang umurnya baru 25 tahun. Muda sekali untuk ukuran jabatan Menteri.

Jadi usia bukan halangan untuk bisa menjadi pemimpin. Diperlukan integritas dan keberanian tampil sebagai pemimpin. Punya integritas tapi tidak punya keberanian memimpin yang lebih tua, tentu tidak bisa. Sebaliknya, hanya bermodal keberanian, tapi tidak punya integritas, pasti tidak bisa juga menjadi pemimpin. Dan pengalaman memimpin di DPRD Kabupaten Maros, ketika dipilih dan dipercaya menjadi Ketua DPRD. Waktu itu usia Chaidir Syam masih 37 tahun. Memang sudah tidak tergolong muda lagi. Sudah usia menengah. Kalah dibanding Muammar Khadafi dan Kim Jong Un. Masih banyak anggota dewan yang jauh lebih senior juga punya pengalaman lebih banyak. Di sini tantangannya, menjadi Ketua DPRD di usia yang masih 37 tahun.

Bagaimana ceritanya Chaidir Syam bisa jadi Ketua DPRD Kabupaten Maros disaat usia masih 37 tahun? Ceritanya Chaidir Syam bukan untuk bersombong diri, tapi sebagai bahan untuk bisa menginspirasi. Terutama untuk anak muda. Jadi begini ceritanya, berawal dari pencalonan sebagai Caleg untuk periode 2014-2019. Waktu itu ada rapat internal PAN yang memutuskan satu putusan yang bernilai strategis. Dalam rapat yang dipimpin oleh Andi Hatta Rahman-waktu itu juga menjabat sebagai Bupati Maros- diputuskan bahwa siapapun peraih suara terbesar di PAN Maros, maka akan menduduki kursi ketua di DPRD Maros. Misalnya kalau PAN mendapatkan jatah sebagai pimpinan DPRD, maka yang berhak menduduki jabatan itu adalah peraih suara tertinggi.

- Advertisement -

Semua berjalan seperti harapan. PAN mendapat jatah kursi pimpinan DPRD. Merujuk pada putusan rapat, yang berhak menduduki jabatan itu adalah yang meraih suara tertinggi. Siapa dia? Chaidir Syam, ternyata. Di Pilcaleg tahun 2014, Chaidir Syam berhasil meraih suara terbesar di PAN Maros, mewakili dua kecamatan. Perolehan suara saya adalah 7.701. Sesuai keputusan rapat internal PAN sebelumnya, maka Chaidir Syam berhak menduduki kursi Ketua DPRD Kabupaten Maros.

Keberanian saja tidak cukup. Chaidir Syam harus punya bekal lain untuk maju menjadi Ketua DPRD Kabupaten Maros. Chaidir Syam punya pengalaman. Periode sebelumnya ia sudah merasakan bagaimana kerja-kerja seorang anggota dewan. Makanya ia berani tetap teguh menjadi Ketua DPRD. Dari rekam jejak pengalaman itu yang akan mengasah kompetensi. Kemampuan untuk menempatkan diri, ini juga satu keterampilan yang berusaha Chaidir Syam pelajari. Chaidir Syam tidak pernah malu bertanya kepada seniornya. Sekalipun sudah berada pada posisi Ketua DPRD. Chaidir Syam yakin, bertanya bukan akan membuat kita terlihat bodoh. Justru akan membuat kita dipandang mulia. Dan tipikal seorang senior pasti senang kalau dimintai pendapat.

Memang tidak semudah teori, untuk membuat legislatif dan eksekutif bisa selalu akur dan kompak. Ada-ada saja konflik kepentingan yang terjadi. Dan Chaidir Syam sebagai Ketua DPRD adalah orang yang paling bertanggung jawab untuk menjadi penengah. Menjadi mediator di antara keduanya. Yakinlah setiap masalah pasti punya solusi. Semua kesalahpahaman bisa dibicarakan dan dicari titik temunya. Ia berusaha selalu bekerja sesuai tupoksi yang telah ditentukan. Jalan saja sesuai dengan garis yang telah ditentukan, pasti akan selamat.

Alhamdulillah, selama menjadi Ketua DPRD, Kabupaten Maros, Chaidir Syam bisa mendapatkan predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari BPK (Badan Pemeriksa Keuangan). Artinya prestasi tersebut menunjukkan kalau roda pemerintahan sudah dijalankan dengan clear dan clean. Terutama untuk urusan keuangan.

Lima tahun berlalu. Masa jabatan sebagai Ketua DPRD pun usai. Inilah jabatan. Kalau bukan kita yang meninggalkannya, maka dia yang akan meninggalkan kita. Jadi tidak perlu tamak untuk urusan tahta jabatan. Selama menjadi Ketua DPRD, ia mengamati tidak ada konflik besar yang berarti. Kalau pun ada konflik, itu bagian dari dinamika berorganisasi. Harmonisai antar anggata DPRD dan dengan elemen pemerintahan, Chaidir Syam jaga betul. Selain ikatan tugas, antar sesama anggota dewan dan pemerintah harus punya ikatan hati. Karena sering saya jumpai, masalah justru selesai kalau dibicarakan dari hati ke hati.

Nah, Chaidir Syam kembali bertarung di periode pertamanya sebagai Calon Bupati Maros. Ia kembali memenangkan pertarungan dan terpilih sebagai Bupati Maros. Pasca terpilihnya sebagai Bupati Maros, Chaidir Syam didaulat menjadi Ketua PAN Maros. Berbagai prestasi diraihnya baik sebagai Bupati Maros yang menggenggam kurang lebih 200 penghargaan Nasional dan Lokal. Prestasi yang luar biasa sebagai Ketua PAN Maros, ia berhasil menjadikan PAN Maros sebagai pemenang Pemilu 2024 dengan berhasil meraih 12 kursi di DPRD Kabupaten Maros dan menempatkan kadernya sebagai Ketua DPRD Maros.

Matahari di Timur, Chaidir Syam untuk PAN Sulsel

Sebagai kader murni Muhammadiyah dan anak murni ideologis PAN di Sulawesi Selatan, Chaidir Syam, sejak awal berdirinya PAN, ia memilih dan bergabung. Selain tercatat sebagai aktivis Muhammadiyah Sulawesi Selatan dengan ikut serta di berbagai organisasi kepemudaan Muhammadiyah, Chaidir Syam juga memiliki latar belakang ilmu politik sebagai alumni Fisipol Unhas dan berhasil meraih predikat Doktor Ilmu Hukum di Universitas Muslim Indonesia.

Dan, kekuatan partai berlambang matahari terbit itu, mulai diuji pada Pemilu 1999. Hasilnya tidak mengecewakan untuk ukuran partai baru. Perolehan suaranya 7, 1 persen dengan 34 kursi di DPR RI. Chaidir Syam ikut serta mewarnia perjalanan pasang surut PAN di Sulawesi Selatan, baik sebagai Ketua PAN Maros maupun sebagai kader PAN yang terpilih menjadi Bupati Maros dua periode.

Karena itu, Chaidir Syam dengan sejuta prestasi, loyalitas terhadap PAN dan komitmennya yang selalu ingin membesarkan Partai berlambang Matahari ini, sangatlah strategis jika ia dipercaya melanjutkan prestasi dan karya Ketua DPW PAN Sulsel, Dr. H.Ashabul Kahfi, M.Ag. Adalah Chaidir Syam, Matahari di Timur untuk PAN Sulsel.

Penulis, Ketua Forum Penerima Penghargaan Tertinggi NJDP Perpustakaan Nasional

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here