PINISI.co.id- Bupati Maros Chaidir Syam menyambut Guru Bergerak Menulis Satu Buku(Guru Bermutu) yang diluncurkan Plt. Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaeman, (25/11/202) bertepatan dengan Hari Guru Nasional yang digelar Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel di Mal Nipah, Makassar.
Mantan Ketua DPRD Maros ini, memberi apresiasi dan dukungan agar Guru Bergerak Menulis Satu Buku yang digagas Tokoh Literasi Sulawesi Selatan, Bachtiar Adnan Kusuma, untuk di Maros pada Mei 2021 telah bergerak dengan meluncurkan Sekolah Menulis Buku Keren yang melibatkan guru, pustakawan dan pengelola perpustakaan desa dan kelurahan yang ada di Maros.
” Pada prinsipnya kami bersyukur karena Kab. Maros selalu menjadi sasaran utama bagi pengembangan literasi, perpustakaan dan pendidikan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dengan menempatkan berbagai kegiatannya di Maros, ” papar Chaidir Syam.
Karena itu, Chaidir bersedia berkolaboratif dan bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Sulsel maupun para pegiat dan penggerak literasi baik yang ada di Maros maupun dari kabupaten dan kota di Sulsel untuk menggerakkan literasi.
Sementara Kadis Pendidikan Maros Ir.H.Takdir, M.Si. segera menindaklanjuti Guru Bergerak Menulis Satu Buku di Maros dengan menggelar Simposium Guru Menulis Buku yang ditindaklanjuti dengan Workshop Guru Bergerak Menulis Satu Buku Maros dengan melibatkan guru-guru, pustakawan sekolah dan pengawas.
Terkait mentor worshop guru menulis buku, selain menghadirkan tokoh perbukuan nasional dan Sulsel juga mentor dari Maros. “ Kami berharap Maros menjadi percontohan gerakan literasi dan numerasi sekaligus menggerakan guru-guru bergerak menulis satu buku, ” harap H.Takdir, Rabu 1 Januari 2021 di Kantor Dinas Pendidikan Maros.
Tokoh Literasi Penerima Penghargaan Tertinggi Nugra Jasadharma Pustaloka Perpustakaan Nasional, Bachtiar Adnan Kusuma, memberi apresiasi yang tinggi kepada Bupati Maros Chaidir Syam bersama DPRD Maros, Kadis Pendidikan Maros dan Plt. Dinas Perpustakaan Maros atas kebersamaannya mendukung ekosistem gerakan literasi di Sulsel dengan memulai dari Maros.
Menurut BAK, guru sebagai investor gagasan, ide sekaligus provider pendidikan bagi anak-anak dibutuhkan kemampuan dan kompetensi lebih dari guru yang biasa-biasa saja. Menurut Jubir Tim Pendamping Literasi Daerah Provinsi Sulawesi Selatan ini, tidak sulit menggerakkan guru-guru di Maros, selain guru-gurunya hebat dan super, guru punya kemampuan menulis karena memiliki potensi membaca yang baik.
“Tak sulit mendorong guru membaca dan menulis, selain guru bertindak sebagai sumber ilmu pengetahuan bagi anak-anak didik, guru bisa dan mudah digerakkan menulis buku minimal satu guru satu buku,” Imbuh BAK.
Karena itu, BAK menegaskan bahwa untuk menghadirkan guru yang membaca dan menulis, diperlukan tekad, komitmen yang kuat dan rasa percaya diri yang tinggi untuk melahirkan guru bergerak menulis satu buku.
“Kita semua wajib mendorong tumbuhnya ekosistem literasi dan numerasi di setiap satuan pendidikan dengan menghadirkan kepsek, guru-guru yang pro literasi dan numerasi,” kunci BAK.(Van)