Jumrana Salikki
Lies yang baik hati
Masih panjang perjalanan…
Perempuan harus lebih kuat
Ada dua generasi di depan mata.
Membersamai dalam hari
Dalam pelukan
Dalam tidur…
Ketika terbangun dalam tidur betapa ia sebagai benteng
Apalagi terbangun dalam terang…
Ia bisa menjadi halilintar
Di mana tulang belulang remuk pun tertata rapi…
Bersatu
Utuh kembali
Berdiri tegak
Berjalan
Tegak wajah
Nanar ke depan
Begitu luas hamparan
Bentangan
Perjuangan
Pengabdian…
Di mana Lies mesti ada…
Hidup belumlah di tepi
Apalagi terhenti…
Senyum pagi
Matahari memuntahkan panasnya
Menyengat
Untuk bergerak
Berjalan di bentangan Ilahi…
Tiada matahari pagi ini ada
Untuk berselimut duka
Tubuh tinggi besar
Yang selama ini tiada lelah
Tiada keluh
Melintas antara Depok dan Jakarta
Takkan terbiarkan
Hanya di tapak batas
Di sepinya hari.
Bahwa teriknya matahari
Penerang mata
Tak akan redup selamanya
Untuk sang buah hati
Dan di mana orang lain juga
Lies perlu ada…
Senyum manis itu
Untuk sang buah hati
Cinta yg selalu diagungkan
Karenanya
Hidup lebih bahagia
Dipenuhi syukur tiada hingga
Betapa Engkau Ya Allah
Menyayangi Dalam ukur
Tanpa batas…
Bahwa ia sang kekasih telah pergi
Begitu cepat
Hanya dalam hitungan menit
Begitu mengagetkan
Akhirnya
Betapa Allah menyayangi
Memberi kemudahan itu
Bagi sang kekasih
Lies
Dan Sang buah hati yang soleh dan ganteng…
Di mana napas panjang itu
Tarik napas panjang itu
Isi kembali energi itu
Tegakkan
Luruskan
Langkahkan kaki itu
Biarkan deraknya
Menghentak bumi
Dan seluruh
Melata mengintip
“Alhamdulillah”
Jakarta, 11/4/2023
Pukul 8.26
😍😍🤲🤲🌹🌹
Semangat ya Lies…
Dan seluruh emmak/mama/Ibu Tangguh, Cantik Nan Soleha Yang dicintai Allah SWT…*