PINISI.co.id, Jakarta — Dana penanggulangan kebencanaan Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) akan dikelola secara khusus mengingat skala bencana di Indonesia yang masif dengan sebaran merata. ”Sebagai negara yang rentan bencana, KKSS terpikir untuk mengelola dana kebencanaan secara khusus. Selama ini dana bencana dan bantuan sosial yang dihimpun KKSS bersifat insidentil. Ketika ada daerah dilanda bencana, KKSS spontan mengolek dana. Nanti tidak begitu, sistemnya kita akan ubah. KKSS akan mengelola dana bencana secara permanen,” kata Penanggung Jawab Tim Tanggap Bencana Nasional (TTBN) KKSS Andi Jamaro Dulung, dalam rapat Kebencanaan KKSS di Resto Pelangi Jakarta, pekan lalu.
Rapat terbatas yang dihadiri oleh dua Wakil Ketua Umum KKSS Muchlis Patahna, dan A. Karim, serta Wakil Sekjen Muslimin Mawi, bendahara TTBN Andi Nurhiyari dan sejumlah lainnya, sekaligus melaporkan kepada pengurus penggunaan donasi yang terhimpun untuk korban gempa bumi dan tsunami yang melanda Palu, Sulawesi Tengah 28 September 2018 lalu.
Menurut Koordinator TTBN Muchlis Patahna, KKSS berhasil mengumpulkan dana publik sebesar Rp 1. 173.568.732,- dan penggunaan sumbangan ini telah diaudit oleh akuntan independen mengingat donasi ini dipungut dari masyarakat selain dari warga KKSS sendiri dari seluruh Indonesia dan luar negeri.
Pascabencana yang meluluhlantakkan Palu, KKSS membangun sekolah darurat yang masih digunakan sampai kini. Selain itu KKSS juga menurunkan tim sukarelawan hingga sebulan lamanya mendampingi para warga di pengungsian dan mendistribusikan logistik seperti beras, air minum, serta makanan siap saji.
“Di kawasan bencana KKSS mendirikan posko dan dapur umum, pengadaan MCK, dan menyalurkan pakaian layak pakai serta pelayanan kesehatan, termasuk melakukan trauma healing, ” kata Muchlis kepada PINISI.co.id.