Hikmah Abdul Hamid Husain
Janganlah kita mengira bahwa hubungan kita dengan mereka yang telah wafat sudah selesai. Tidak. Justru pada saat inilah mereka sangat mengharapkan kepedulian kita, karena mereka sudah tidak mampu lagi berbuat apa-apa.
Sayangilah, hormatilah, hargailah, dan cintailah mereka dengan terus mengirimkan doa, membaca Al-Qur’an, dan bersedekah yang pahalanya diniatkan untuk mereka.
Menghormati Jenazah Meski Non Muslim
Sahabat Nabi bernama Jabir bin Abdullaah RA menuturkan bahwa Rasuulullaah SAW pernah berdiri ketika melihat jenazah melintas, meskipun jenazah tersebut non muslim.
Maka, apabila melihat jenazah lewat, berdirilah untuk menghormatinya sebagai bentuk penghormatan kepada makhluk Allaah yang telah meninggal.
Larangan Menginjak Kuburan
Rasullullah SAW bersabda mewanti-wanti agar tidak menginjak-injak kuburan:
النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
لَأَنْ أَمْشِي عَلَى جَمْرَة أَوْ سَيْف , أَوْ أَخْصِف نَعْلِي بِرِجْلِي أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَمْشِي عَلَى قَبْرِ مُسْلِمٍ
وَمَا أُبَالِي أَوَسْطَ الْقَبْر – كَذَا قَالَ – كَذَا قَالَ – قَضَيْت حَاجَتِي , أَوْ وَسْطَ الطَّرِيق. (رواه ابن ماجه)
“Lebih baik aku berjalan di atas bara api atau pedang, atau aku menjahit sandalku dengan kakiku; daripada harus berjalan di atas kuburan seorang Muslim. Demikian pula dilarang buang hajat di tengah pekuburan atau di tengah pasar, karena keduanya sama-sama buruk.” (HR. Ibnu Majah)
Doa Orang Hidup Sangat Dinanti oleh Penghuni Kubur
Rasuulullaah SAW bersabda:
ما الْمَيّتُ في القَبْرِ إلاّ كالْغَرِيْق الْمُتَغَوِّثِ يَنتَظِرُ دَعْوَةً تَلحَقُه مِن أبٍ أوْ أُمٍّ أوْ أخٍ أوْ صَدِيقٍ…
“Orang yang telah dikebumikan seperti orang yang tenggelam di lautan luas, terus berteriak meminta pertolongan.
Mereka menanti-nanti doa ayah, ibu, anak, atau kawan yang ikhlas. Apabila doa itu sampai kepada mereka, ia lebih mereka sukai daripada dunia dan seisinya.
Dan sungguh, Allah memasukkan kepada penghuni kubur dari doa penghuni dunia pahala sebesar gunung. Adapun hadiah orang-orang hidup kepada orang-orang mati adalah memohonkan istighfar bagi mereka dan bersedekah atas nama mereka.” (Hadits Sahih Riwayat Ad-Dailami)
Penghuni Kubur Mengharapkan Amal Kecil yang Kita Remehkan
Abu Hurairah RA menuturkan:
قال أبو هريرة رضي الله عنه:
“مَرّ رسول الله ﷺ على قبر دُفن حديثًا، فقال:
ركعتان خفيفتان مما تَحْقِرُونَ وَتَنْفِلُونَ، يزيدهما هذا في عَمله، أَحَبُّ إليه مِن بقية دُنياكم.”
(رواه ابن المبارك في الزهد الصحيحة)
Lalu dilanjutkan dengan ungkapan ulama:
فهناك أُمَمٌ تحت التراب…
“Rasuulullaah SAW melewati kubur yang baru dikuburkan, lalu bersabda:
‘Dua rakaat salat sunnah yang ringan, yang sering kalian remehkan, apabila ditambahkan kepada amal orang yang telah berada di dalam kubur ini, niscaya ia lebih menyukainya daripada seluruh dunia dan isinya.’ (HR. Ibnul Mubarak dalam Az-Zuhdus Shahiihah)
Sungguh, jangan sia-siakan kesempatan yang Allaah berikan.
اللهم قِنَا شرّ أنفسنا و الشيطان
(Yaa Allaah, lindungilah kami dari keburukan diri kami dan keburukan setan-setan.)
1. Jangan pernah melupakan mereka yang telah meninggal. Teruslah mendoakan mereka dan beramal saleh dengan menghadiahkan pahalanya untuk mereka.
2. Di bawah tanah ada orang-orang beriman yang sangat ingin bisa sujud satu kali saja untuk menambah kebaikan mereka—namun itu sudah tidak mungkin.
Karena itu, orang berakal hendaknya memanfaatkan hidup untuk memperbanyak amal ketaatan, terutama salat-salat sunnah setelah salat fardu.
Mari kita membaca doa yang diajarkan Rasullullaah SAW:
اللهم أعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
Allaahumma a’innaa ‘alaa dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatik.
“Yaa Allaah, bimbinglah kami untuk selalu mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah dengan sebaik-baiknya kepada-Mu.”














