PINISI.co.id– Istiqamah kemanusiaan layak disandingkan ke FPI/HILMI Sulsel yang terus bergerak ke Masamba, Luwu Utara, menyusul banjir bandang yang mendera 6 kecamatan di daerah itu dua bulan lalu. Hingga saat ini masih menyisakan penderitaan sebab puluhan ribu penduduk masih berada di pengungsian.
Ketua FPI Sulsel Habib Muhsin Al Habsyie, mengatakan hingga kini, kondisi Masamba belum pulih mengingat hujan kadang turun dan menggenangi daerah-daerah yang sudah terkanalisasi air banjir bandang.
“Walaupun pemerintah pusat dan pemprov Sulawesi Selatan lebih sigap untuk menormalisasi pascabanjir bandang di Masamba,” kata Habib Muhsin Al Habsyie.
Habib Muhsin Al Habsyie mengatakan hal itu usai mendapat bantuan kendaraan kemanusiaan berupa satu unit mobil Nissan dari Gubernur Sulsel Prof. Dr.Ir. Nurdin Abdullah M.Agr., (18/8/2020).
Terkait hal itu, FPI Sulsel langsung menghelat musyawah terbatas dan berangkat ke Masamba pada 20 Agustus untuk kembali menyalurkan bantuan peralatan masak kepada masyarakat yang terdampak bencana.
“Bantuan ini diberikan secara bertahap, apalagi alat memasak sangat vital untuk kondisi saat ini,” ujar Ketua Hilmi (Hilal Merah Indonesia) Sulsel Habieb Muhammmad.
Hilmi merupakan sayap kemanusiaan FPI.
Habieb Muhammmad merincikan, bantuan ini penting untuk tahapan vitalitas yaitu perlengkapan alat dapur dan masak berupa 100 set peralatan dapur terdiri dari kompor, tabung gas, wajan, piring, sendok dan baskom.
Sekum FPI Sulsel ustad Agussalim H.Syamsuddin Altief yang juga tokoh Muhammadiyah Sulsel ikut menyerahkan bantuan.
“Bantuan ini kami serahkan bertahap. Ini untuk meringankan pemerintah dan mengubah maindset orang awam bahwa bencana banjir bandang di Masamba bukan cuma tanggung jawab kemanusiaan yang dibebankan kepada Pemerintah Provinsi Sulsel, tetapi juga fistabul khaerat untuk umat Islam bermaliyah bidang kemanusiaan. Tanpa melihat sekat-sekat agama dan perbedaan lainnya,” tutur Agussalim.
Sementara itu juru bicara dan Humas FPI Sulsel Muhammad Abduh Rachman, mengemukakan bahwa duka Masamba adalah duka masyarakat Sulsel. “In Shaa Allah kami ada untuk mereka,” pungkas Rachman. [Fan]