PINISI.co.id– Keberadaan Kampung Sidrap di Kalimantan Timur hingga kini masih di ambang tanda tanya. Secara de jure, kawasan itu masuk dalam wilayah administrasi Kutai Timur (Kutim). Namun secara de facto, sebagian besar warga yang bermukim di sana memegang identitas (KTP) Bontang. Pelayanan mendasar; mulai air, listrik, sarana kesehatan, dan pendidikan, semua berasal atau disediakan Bontang. Ini tak mengherankan, sebab secara geografis, Kampung Sidrap lebih dekat Kota Taman.
Gubernur Kaltim Isran Noor seperti dilansir Bontangpost.id, Rabu 9 Juni 2021, menegaskan akan menuntaskan polemik ini. Dalam upacara penutupan Musabaqah Tilawatil Quran di Komplek Olahraga Bessai Berinta, Selasa (8/6/2021) malam, ia bilang akan ambil sikap tegas. Tidak mau ini terus berlarut. Dia mengatakan Kampung Sidrap akan diserahkan ke Bontang.
“Sidrap akan diserahkan kepada Bontang. Setuju kada setuju (setuju tidak setuju), antar kedua pihak, gubernur akan ambil sikap,” kata Isran dalam pidatonya kala penutupan MTQ.
Menurut Politikus NasDem itu, perseteruan Bontang dan Kutin dalam memperebutkan Kampung Sidrap tak terlepas dari kepentingan suara untuk pemilu. Ada potensi suara di sana, itulah yang membuat daerah berpenduduk lebih 1000 jiwa itu ditarik ulur nasibnya.
“Jadi untuk pak Wakil Bupati (Kutim), Ikhlaskan aja itu,” tegasnya.
Kata Isran, tujuan dilepaskannya Kampung Sidrap ke Bontang semata demi kepentingan masyarakat. Dengan beralih ke Bontang, diharapkan pembinaan warga di Kampung Sidrap lebih baik. Mengingat secara geografis Kampung Sidrap lebih dekat dengan Bontang, ketimbang Sangatta.
“Sedang diproses, iya tahun ini. Saya perlu melapor juga ke Kemendagri dulu,” Isran mengakhiri. (Aco)