Kolom Bachtiar Adnan Kusuma
Membuka kisi-kisi tulisan ini, penulis mengutip pernyataan Anas Basaruddin dalam Secangkir Kopi untuk Sang Guru (2023), yang kemudia memberi julukan guru sebagai Pahlawan Tanpa Tanda Jasa. Istilah guru sebagai Pahlawan tanpa Tanda Jasa pertama kali muncul pada 1970 hingga 1980-an.
Tanpa mengurangi rasa hormat penulis kepada Anas Basaruddin, istilah dan julukan Guru Pahlawan Tanpa Jasa melekat mendalam pada sosok Guru dan Teladan penulis, Ayahanda Ir.H.Abdul Kadir Bolong, guru Favorit dan Idola penulis sejak menimbah ilmunya di SMP Negeri 10 Makassar, Jl.Andi Tadde, sekira 1983-1986.
H.Abdul Kadir Bolong, Guru mata pelajaran Elektronik, pembina OSIS dan Pramuka SMP 10 Ujungpandang, terbilang sosok guru yang amat disegani, dihormati dan dicintai siswa-siswinya. Penampilannya selalu rapi, tegak, disiplin dan kharismatik.
43 Tahun silam, penulis masih berbaju biru putih, celana pendek, dan sampai saat ini penulis masih saja memiliki hubungan emosional yang sangat terawat dengan Guru Teladan Sulsel, H.Abdul Kadir Bolong. Tak sekadar Guru, penulis sudah menganggap orang tua sendiri. Tak heran jika penulis dalam berbagai kesempatan, menyapa beliau dengan sebutan” Ayahanda”.
Jujur, penulis bersyukur karena Ayahanda H.Abdul Kadir Bolong, tak sekadar Guru, tapi sosok yang selalu memberi semangat dan doa buat penulis dalam berkarya dan mengabdi di panggung Literasi Indonesia. Semangatnya masih saja tetap menyala, kendatipun fisiknya mulai melepuh karena efek usia yang menuju de zeven kruisjes, menuju usia senja.
Akhirnya, penulis bersyukur sebagai murid dari Ayahanda H.Abdul Kadir Bolong, masih saja selalu berada di sisinya. Dalam berbagai panggung pengabdian baik di dunia pendidikan, komite sekolah, ikatan alumni, lembaga pemberdayaan masyarakat maupun sahabat literasi
Ayahanda H.Kadir Bolong selalu saja jadi pelecut dan penikmat buku-buku karya kami.
Dan, hari ini, Selasa, 25 November 2025, penulis kembali membuka kisi-kisi inspiratif Ayahanda H.Abdul Kadir Bolong. Sehat dan panjang umur Ayahanda Ir.H.Abdul Kadir Bolong…
Bachtiar Adnan Kusuma, siswa SMP 10 (1983-1986, Ketua IKA 1086 beberapa waktu lalu).














