HARUS MEMAKSAKAN DIRI

0
18
- Advertisement -

Hikmah Abdul Hamid Husain 

Beramal Soleh jangan karena terpaksa, tetapi adakalanya diri kita sendiri harus dipaksa karena malas beribadah, malas beramal Soleh tergoda rayuan Iblis.

1. Melatih Diri Selalu Beribadah. Jangan Mudah Tergoda:
Rasuulullaah SAW Bersabda:

قال رسول الله صلى الله عليه و سلم:
حفت الجنة بالمكاره وحفت النار بالشهوات
(رواه مسلم )
Arti:
“Surga diliputi hal hal yang tidak disukai oleh hati. Neraka diliputi oleh hal hal yang disukai oleh hati dan syahwat birahi”.
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam Muslim 2822)

2. Jangan Ikutan Abai Akan Kematian dan Akhirat:
Allaah SWT Berfirman:
لَقَدْ كُنْتَ فِيْ غَفْلَةٍ مِّنْ هٰذَا فَكَشَفْنَا عَنْكَ غِطَاۤءَكَ فَبَصَرُكَ الْيَوْمَ حَدِيْدٌ
(سورة ق الاية ٢٢)
Arti:
“Selama ini, engkau lalai, abai dan tidak peduli akan kematian dan Akhirat.
Maka, pada hari ini, saat rohmu dicabut menghadapi kematian, Kami, Allaah Tuhanmu, Menyingkirkan “ghataa” yaitu “penghalang penglihatan hal hal ghoib”, dan setelah ghataa penghalang pemandangan itu diangkat, maka penglihantanmu hari ini akan sangat amat tajam”. (QS Qaaf, Surah ke 50, Ayat 22, halaman 519)

Catatan
1. Kata Al-Makaarih di Hadits tersebut di atas adalah bermakna:
hal hal yang tidak disukai oleh hati karena merasa terbebani melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Allaah SWT.
(Kitab Fathul Baari 18/317 Al Imam Ibnu Hajar Al Asqalaani)

- Advertisement -

2. Saat hati mulai melemah dalam beramal, maka ingatkan tentang perihnya siksa Kubur, dahsyatnya siksa Api Neraka.
Dan bahagianya mereka meni’mati Surga yang tak bisa dicapai dengan bermalasan dan rebahan saja.

3. Paksakan diri untuk selalu dan rutin beribadah sampai bisa merasakan ni’matnya Sholat, ni’matnya membaca Al Quran dengan terjemahannya, ni’matnya bersedekah dan ni’matnya Qiyaamullail bertahajud setelah jam 2 tengah malam. Bahkan akan terasa ini semua menjadi KEBUTUHAN.

4. Jangan Kelewatan Cinta Dunia, Meski Kita Membutuhkan nya; Cintailah Sekedarnya;
– terlalu cinta Duniawi, lupa Akhirat.
– Terlalu cinta Kehidupuan, lupa akan Mati.
– Terlalu cinta Rumah Mewah, lupa Kuburan.
– Terlalu cinta Harta, lupa bersedekah.
– Terlalu cinta pada Makhluk, lupa dengan Allaah Sang Pencipta.

Penutup:
Mari kita berdoa dengan Doa yang diajarkan oleh Rasuulullaah SAW ini:
“Yaa Allaah bimbinglah kami untuk selalu eling mengingat Mu yaa Allaah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya kepada Mu”
اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
(Allaahumma a’innaa ‘alaa dzikriKa, wa syukriKa, wa husni ‘ibaadatiKa).

Oleh:
Abdul Hamid Husain
Jakarta.
Alumnus:
-Ummul Qura University, Makkah.
-King Abdulaziz University, Jeddah.
-PMD Gontor, Ponorogo.
Alfaatihah.
Aamiin Kematian dan Akhirat:
Allaah SWT Berfirman:
لَقَدْ كُنْتَ فِيْ غَفْلَةٍ مِّنْ هٰذَا فَكَشَفْنَا عَنْكَ غِطَاۤءَكَ فَبَصَرُكَ الْيَوْمَ حَدِيْدٌ
(سورة ق الاية ٢٢)
Arti:
“Selama ini, engkau lalai, abai dan tidak peduli akan hal hal kematian dan Akhirat.
Maka, pada hari ini, saat rohmu dicabut menghadapi kematian, Kami, Allaah Tuhanmu, Menyingkirkan “ghatoo” yaitu “penghalang penglihatan hal ghoib”, dan setelah ghatoo penghalang pemandangan itu diangkat, maka penglihantanmu hari ini akan sangat amat tajam”.
(QS Qaaf, Surah ke 50, Ayat 22, halaman 519)

POINTERS:
1. Kata Al-Makaarih di Hadits tersebut di atas adalah bermakna:
hal hal yang tidak disukai oleh hati karena merasa terbebani melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Allaah SWT.
(Kitab Fathul Baari 18/317 Al Imam Ibnu Hajar Al Asqalaani)

2. Saat hati mulai melemah dalam beramal, maka ingatkan tentang perihnya siksa Kubur, dahsyatnya siksa Api Neraka.
Dan bahagianya mereka meni’mati Surga yang tak bisa dicapai dengan bermalasan dan rebahan saja.

3. Paksakan diri untuk selalu dan rutin beribadah sampai bisa merasakan ni’matnya Sholat, ni’matnya membaca Al Quran dengan terjemahannya, ni’matnya bersedekah dan ni’matnya Qiyaamullail bertahajud setelah jam 2 tengah malam. Bahkan akan terasa ini semua menjadi KEBUTUHAN.

4. Jangan Kelewatan Cinta Dunia, Meski Kita Membutuhkan nya; Cintailah Sekedarnya;
– terlalu cinta Duniawi, lupa Akhirat.
– Terlalu cinta Kehidupuan, lupa akan Mati.
– Terlalu cinta Rumah Mewah, lupa Kuburan.
– Terlalu cinta Harta, lupa bersedekah.
– Terlalu cinta pada Makhluk, lupa dengan Allaah Sang Pencipta.

Penutup:
Mari kita berdoa dengan Doa yang diajarkan oleh Rasuulullaah SAW ini:
“Yaa Allaah bimbinglah kami untuk selalu eling mengingat Mu yaa Allaah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya kepada Mu”
اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
(Allaahumma a’innaa ‘alaa dzikriKa, wa syukriKa, wa husni ‘ibaadatiKa).

Abdul Hamid Husain Alumnus Ummul Qura University, Makkah.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here