Hati-hati! Garam Jeneponto dan Ikan Mairo Makassar Tercemar Plastik Mikro

0
1759
sampah plastik yang mencemari perairan Makassar
- Advertisement -

PINISI.co.id– Makan tanpa perasa garam dapur pasti tidak sedap alias tidak ma’sipa. Cuma  masalahnya, kalau garam tersebut sudah tercemar partikel kimia beracun plastik mikro.   Ini yang menjadi soal. Betapa tidak, khusus buat yang menetap di Makassar dan Kabupaten Jeneponto,  waspaidalah apabila menyantap setiap menu yang pasti mengandung garam di meja makan.  

Sebuah penelitian yang dilakukan akademisi Universitas Hasanuddin Makassar, — dipublikasikan belum lama ini oleh Global Journal of Enviromental Science and Management menemukan material plastik mikro di kolam penghasil garam tradisional yang baru dipanen di Pallengu, Jeneponto, Sulawesi Selatan. Tujuh sampel garam yang diteliti, positif mengandung plastik mikro dengan total terkontaminasi 58,3 persen. Ditemukan pula, plastik mikro pada air laut berkisar 7-55 item/liter, sedangkan pada sedimen tambak 14,6-50 item per kilogram dan pada garam 6,7-53,3 item per kilogram.

Plastik mikro seukuran nano itu terbentuk dari bahan plastik yang mengalami degradasi di alam, tetapi tidak sepenuhnya terurai.

“Ini sudah lampu merah.  Ada kemungkinan garam ini juga mengandung berbagai bahan kimia berbahaya seperti logam berat,” kata Akbar Tahir, Guru Besar Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Unhas.

Garam yang diproduksi di Jenenponto lebih 95 persen untuk kepentingan dapur masyarakat dan hanya 5 persen untuk kalangan industri.

- Advertisement -

Ikan Mairo Plastik   

Sebelumnya plastik mikro juga dijumpai pada jenis ikan teri (mairo) di pelelangan ikan dan kerang terbesar di Makassar. Hasil riset yang dirilis di Nature pada 2015, sebuah  jurnal ilmiah internasional, — menunjukkan kandungan logam berat pada ikan mairo, — salah satu ikan yang populer dikonsumsi oleh penduduk Sulawesi Selatan yang memang dikenal penyuka ikan mairo.  

Plastik mikro ini dengan mudah terserap larva organisme yang terakumulasi ke dalam tubuh seiring pertumbuhannya. Ini membuktikan bahwa sampah plastik yang mudah ditemukan di laut pesisiran Makassar, telah masuk ke dalam rantai perairan dan pada akhirnya berdampak buruk terhadap kesehatan manusia.

Memang sungguh menggugah selera ketika tersaji ikan mairo goreng tepung dicocol dengan sambal terasi ditambah cah kangkung.

Alih-alih menambah gizi kalsium, tak tahunya ikan teri ini sudah terpapar plastik mikro.

Ngeri-ngeri sedap.

[Lip/Kompas 21/10/19]    

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here