Jumrana Salikki
Sebesar apa hantaman itu
Sekejam apa fitnah itu
Sedahsyat apa gelombang itu
Segunung apa gelombang itu
Seluluh lantak apa liquifaksi itu…..
Bukan cara untuk menghindar
Berkelit
Mundur
Apalagi takut
Takut pada siapa
Takut pada apa
Takut pada kenapa
Takut pada pada
Takut pada lapar
Takutku adalah wajahku
Takutku adalah tubuhku
Takutku adalah dustaku
Takutku adalah nilaiku
Takutku adalah hinaku
Takutku takkan pernah usai
Hidup tiada berbayang
Hidup tiada dalam ada
Hidup ada di ketiadaan
Hidup hanya bernafas tak bernadi dalam keesaanNya
Tak berdetak dalam denyut Ilahi…
Spirit
Keyakinan
Keutamaan
Gerakan
Diam atau hentak
Adalah pilihan
Di mana nilai selalu ada
Biarkan yang bergerak sesuai yang menyesuaikan
Biarkan air mengalir tanpa syarat
Karena angin, matahari
Apa lagi bulan tak kuat menahannya
Semua telah tersesuaikan olehNya
Tanpa seorangpun mampu mengintervensinya
Hati itu Tiada mampu Menutup sekuat manusia menutup
Hati itu adalah seadil-adil saksi
Hati itu Takkan mampu meruntuhkan senyum
Hati itu adalah sebesar-besar keyakinan
Hati itu adalah anak panah
Siaapp berselancar melesat ke mana hendak menancap
Hati itu adalah Tujuan
Kepada siapa ia Takut
Hati itu nilai
Tak kan mampu
Bermain lidah
Bermain narasi
Bermain gestur
Apalagi bermain-main dalam permainan yang tanpa hati
Takkan pernah
Terkoneksi dalam satu tubuh
Apalagi tubuh orang lain
Termasuk pada mahluk Ilahi yang Bernyawa
Hati itu adalah ucap
Mendetakkan
Mengalirkan
Gelombang kasih mengasihi
Gelombang cinta mencintai
Maha dahsyat
Menggetarkan
Menghantarkan
Ultra tak berawak
Kekuatan cinta itu
Tiada kekuatan yang mampu menghalang
Cinta dan pikir
Bergerak
Pasti
Di tengah ketidakpastian
Mengalir
Dan mengalir…..
Mengalir jauuuhhh
Bertemu di Muara
Nikmat Ilahi
Tanda apa lagi sebagai petunjuk hidup yang harus beringkar
Diri ini tak kan mampu menolak…
Cinta
Cinta
Cinta
Kasih sayang tiada batas
Bagi ikhlas tiada berhitung
Begitu mudah cinta itu
Begitu mudah kasih itu
Begitu mudah sayang itu
Karenanya tiada mampu terhalang
PadaNya
Tempat berpijak
PadaNya
Tempat bersender
PadaNya
Tempat menghamba
PadaNya
Tempat bersujud
Di mana wajah
Tubuh
Tempat bersujud
Kembali menyatu
Dengan Bumi
Penuh kerelaan menerima
Tempat peristirahatan sementara
Dengan nyaman
Cinta itu
Keikhlasan itu
Bercerita tentang cinta
Berselancar menyemai gelombang cinta
Cinta itu memberi
Tak berharap kembali
Cinta itu bukan jual beli
Berharap kembalian….
Karena cinta
Adalah memberi
Kasih sayang yang tak berujung
Kepada siapa saja makhluk Allah
Pancoran Jakarta, 15 April 2023
Pukul 7.05