PINISI.co.id– Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus berupaya untuk meningkatkan layanan prima (service excellent) di bidang pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi yang berorientasi kepada pemangku kepentingan. Hasil positif kinerja layanan Kemendikbudristek ditunjukkan dengan hasil sangat memuaskan dengan skor 84,6 pada Survei Kepuasan Pemangku Kepentingan Kemendikbudristek Tahun 2021 yang dilakukan oleh PT. Swasembada Media Bisnis (SWA).
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim menyampaikan apresiasi atas kinerja positif jajarannya dalam melaksanakan program-program transformasi di masa pandemi. “Capaian ini sangat membanggakan, khususnya karena terjadi peningkatan meskipun kita masih menghadapi pandemi yang sangat menantang. Ini tidak mungkin terjadi tanpa kinerja yang luar biasa dari berbagai tim di Kemendikbudristek,” dituturkannya di Jakarta, Kamis (23/12).
“Terima kasih atas kerja keras dan gotong royongnya,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Menteri Nadiem mengajak jajarannya untuk memaknai capaian ini sebagai penambah semangat untuk melanjutkan transformasi pendidikan dan kebudayaan di masa mendatang. “Saya berharap capaian ini menambah semangat kita untuk terus menghadirkan terobosan-terobosan yang berfokus pada kebutuhan pemangku kepentingan kita,” pesannya.
Senada dengan itu, Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti menyampaikan bahwa survei kepuasan pemangku kepentingan ini penting untuk memperoleh umpan balik dari para pemangku kepentingan Kemendikbudristek. Namun, hasil survei yang sudah menunjukkan hasil positif ini perlu dicermati agar dapat terus melakukan perbaikan dan penyempurnaan layanan di masa mendatang. “Kita berbangga dan berbahagia, tetapi masih ada ruang untuk perbaikan,” ujar Suharti.
Dalam paparannya, Sekretaris Tim Peneliti SWA, Agung Iswahyudi menyampaikan bahwa secara keseluruhan indeks kepuasan pemangku kepentingan Kemendikbudristek pada tahun 2021 meningkat dibandingkan pada tahun sebelumnya. “Indeks Kepuasan keseluruhan meningkat 2,3 poin daripada tahun 2020, yaitu 82,3 menjadi 84,6,” papar Agung.
Ketiga bidang pembentuk indeks kepuasan, yaitu pendidikan, kebudayaan, dan Unit Layanan Terpadu (ULT) mengalami peningkatan skor. “Penyumbang kenaikan skor tertinggi adalah Layanan ULT yang naik sebanyak 5,5 poin dari tahun sebelumnya,” imbuh Agung.
Apresiasi Publik Pada Layanan Daring di Masa Pandemi
Pelaksana Tugas Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (plt. Karo BKHM), Anang Ristanto menyampaikan bahwa pelaksanaan survei kepuasan atas layanan kepada masyarakat sejalan dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPANRB) Nomor 14 Tahun 2017 yang mengamanatkan bahwa penyelenggara pelayanan publik wajib melakukan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) secara berkala minimal 1 kali dalam 1 tahun.
Indeks kepuasan bidang pendidikan mencapai skor 81,7. Peningkatan tertinggi ditunjukkan pada parameter layanan kepada Dinas Pendidikan yang meningkat hingga 9,6 poin.
Untuk parameter baru di bidang pendidikan, skor tertinggi sebesar 83,5 disumbangkan program Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi. Selanjutnya skor 83,3 disumbangkan oleh layanan kompetisi khususnya di masa pandemi, dan skor 83,2 disumbangkan laman Guru Belajar dan Berbagi.
Peningkatan indeks kepuasan bidang Pendidikan terjadi pada kelompok pemangku kepentingan peserta didik, naik 0,3 poin menjadi 81,9. Kemudian, para kepuasan pendidik dan tenaga kependidikan naik 0,3 poin menjadi 81,7. “Serta kepuasan satuan pendidikan, naik 1,4 poin menjadi 83,5,” kata Agung.
Kemudian, indeks kepuasan bidang Kebudayaan juga mengalami kenaikan 1,1 poin dari 81,0 pada tahun 2020 menjadi 82,1 pada tahun 2021. “Peningkatan indeks kepuasan bidang Kebudayaan didorong oleh peningkatan seluruh parameter indeks kepuasan. Paling tinggi peningkatannya pada parameter Fasilitasi Bantuan Kebudayaan yang naik 2,6 poin dari 78,8 menjadi 81,4,” ungkap Agung.
Karena pandemi, layanan ULT dilakukan secara daring, tetapi tidak mengurangi kepuasan publik. Indeks kepuasan tertinggi dicapai Layanan Unit Layanan Terpadu (ULT) sebesar 90,1. Parameter waktu, kata Agung, menjadi penyumbang kepuasan terbesar dari para responden. “Jadi, layanan daring ini memberikan dampak positif karena dinilai membantu dan efisiensi waktu. Selain itu kesesuaian waktu penyelesaian layanan dengan yang dijanjikan, peningkatannya sebanyak 10 poin,” jelas Agung.
Sebelumnya, Direktur Utama PT. Swasembada Media Bisnis, Kemal Gani menyampaikan apresiasi atas konsistensi Kemendikbudristek yang terus melakukan pengukuran kepuasan pelanggan dari layanannya secara rutin. Menurutnya, konsistensi penting dilakukan agar lembaga publik tidak mudah berpuas diri dengan capaian yang sudah baik. “Karena kepuasan ini akan terus berubah seiring waktu. Maka penting bagi kita untuk terus meminta umpan balik dari pelanggan layanan kita agar terus dapat melakukan perbaikan berkelanjutan,” ungkap Kemal Gani.
Survei Kepuasan Pemangku Kepentingan atau Stakeholders Satisfaction Survey (SSS) Kemendikbudristek Tahun 2021 diselenggarakan pada 10 November sampai dengan 12 Desember 2021 di 34 provinsi dengan pendekatan deksriptif kuantitatif. Responden yang mengikuti survei ini sebanyak 12.815 responden dengan tingkat kesalahan pengambilan sampel (sampling error) sebesar ± 1,03 persen pada interval 95 persen. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan penerapan protokol kesehatan ketat dan telesurvei. (Syam)