Kolom Abdul Hamid Husain
Orang yang beriman, dibuktikan dengan memberi yang terbaik untuk Islam dan Umat Islam dari apa yang ia punyai; waktu, tenaga, fikiran dan harta.
Maka, Allaah pun akan Memberikan imbalan dengan menyayanginya, memuliakan, melindungi dan menyelamatkannya di Dunia dan Akhirat.
Sebaliknya, Pendusta dan Munafik, mencari makan dan jabatan dengan menjual Agama, bertopeng ketaatan. Allaah pun akan menyiksa mereka dengan Istidraj, seolah dimanjakan, lalu dicampakkan dari ketinggian posisi dan kekayaan yang melimpah, kepada keterpurukan yang luar biasa terhinanya.
Dirangkum dari beberapa Kitab
حياة الصحابة
Kitab kitab sejarah Khulafaaur Raasyidiin, mari kita lihat pengorbanan Para Sahabat Nabi dalam beragama:
Sahabat Abdurrahman Bin Auf RA menjelang Peristiwa Tabuk, yaitu perjuangan beladiri dan pertahankan Islam dari gempuran orang orang yang ingin melenyapkan Islam, Abdurrahman Bin Auf RA menyumbang kan harta
pribadinya sebesar 200 Uqiyah Emas, yang kira kira bernilai sbb:
1 uqiyah emas = 31.747,5 gram emas.
200 uqiyah x 31.747,5 gram emas = 6.349,5 gram x Rp 1.000.000 = Rp 6.349.500.000.- (enam milyar lebih)
ini jika harga emas 1 juta per gram.
Menjelang wafatnya, beliau mewasiatkan lagi 50.000
Dinarnya untuk infaq fii Sabiilillaah yang nilainya juga bermilyar milyar.
Selanjutnya sahabat Abu Bakar Ash-Shiddiq RA
Ketika ingin membebaskan
Bilal Bin Rabah RA dari perbudakan, Majikan Bilal bernama Umaiyah Bin Khalaf mematok harga pembebasannya sebesar 9 (sembilan)
Uqiyah emas.
Tanpa berpikir panjang, Abu Bakar
langsung menebusnya.
1 Uqiyah emas = 31.747,5 gram emas. 285.727,5 gram x Rp 1.000.000, = Rp 285.747.500.000.
(285 milyar lebih)
Ini kalau harga emas Rp. 1.000.000 per gram.
Akan halnya sahabat Umar Bin Al Khattab RA; Ibnu Abdil Barr Di dalam Kitabnya, Jami’ Bayaan Al Ilmi
wa Fadhlihi, menerangkan bahwa Sahabat Umar Bin Al Khattab RA telah mewasiatkan sepertiga hartanya yang
dimiliki untuk kepentingan Dakwah Islam, yang nilainya sekarang dekitar
Rp.204.000.000.000
Ini jika harga emas dinilai 1.000.000 pergram.
Lalu ada sahabat Utsman Bin Affan RA,
Ketika terjadi Peristiwa Tabuk, Beliau menyumbang lagi sebanyak 300 ekor Unta.
300 ekor Unta x Rp 12.000.000, = Rp 3.600.000.000,-
(3 milyar lebih jika harga Rp. 12 juta perekor).
Dan tambah lagi dana cash sebesar 1.000 Dinar Emas.
1.000 Dinar x 4,25 gram = 4.250 gram x Rp 1.000.000, =
Rp 4.250.000.000,
Kemudian sahabat Ubaidillah Bin Utbah RA menuturkan, ketika terbunuhnya Utsman Bin Affan RA masih mempunyai harta peninggalan yang
disimpan oleh penjaga gudangnya sebanyak 30.500.000
Dirham dan 100.000 Dinar. Ini semua bernilai puluhan triliun Rupiah.
Catatan:
1. Sudahkah kita memberi untuk Da’wah dan mengembang kan Agama kita?
2. Apa yang sudah kita lakukan untuk kepentingan dan kemajuan Umat Islam?
3. Kalau belum mampu memberi, paling tidak janganlah merusak nama baik Islam dan Umat Islam.
Jangan menjual Agama untuk cari makan. Bertopeng Agama untuk jabatan.
4. Jika ingin rezeki melimpah, maka jangan pelit.
Rasuulullaah SAW bersabda dalam Hadits Qudsi:
عن ابى هريرة رضى الله عنه قال:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:
أنفق يا ابن ادم أفق عليك.
(رواه البخارى)
“Unfiq yaa Ibnu Aadam, unfiqu ‘alaika”
(Allaah Berfirman: Wahai Manusia, Anak Adam, berinfak lah, maka Aku pun akan berinfak kepadamu”
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam
Al Bukhari).
Penutup, mari kita berdoa:
Yaa Allaah, ampuni kami. Jika selama ini kami terlanjur telah berbuat dosa, bukan karena kami tidak takut pada murka dan siksaMu yaa Allaah, tapi itu semata karena kebodohan dan kelemahan kami.
Yaa Allaah bimbing kami untuk selalu eling mengingat Mu yaa Allaah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya:
اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك .
Penulis, Alumnus Ummul Qura University, Makkah dan King Abdulaziz University, Jeddah