Oleh Fiam Mustamin
Sinru sinru sai
Kaddo sikaddoki
Gannata ganna
Sigannaki
Maknanya;
Sendok sendoklah saja
Dengan menyendok makan
Saling menikmati makan
ITU adalah syair doa bahasa Makassar klasik yang biasa dibacakan/ disyariatkan oleh leluhur kita ketika memasak untuk suatu keperluan jamuan.
Orang Bugis Makassar pada umumnya memiliki budaya yang senang memberi makan (attoana) kepada kerabat-kerabatnya yang datang bertamu ke rumahnya.
Attoana atau perjamuan ini kita jumpai pada hajatan keluarga untuk persiapan dan resepsi perkawinan, sunatan, akikah, naik rumah baru, upacara adat, Maulid dan Isra Miraj.
Sahibul hajat yang melalukan attoana tidak menampakkan keraguan dan kekhawatiran, seberapun tamu yang akan datang ke hajatannya.
Sepertinya sudah meyakini bahwa makanan yang disediakan bisa mencukupi dan tetap utuh segar untuk dihidangkan dan tidak akan
basih/rusak sampai hajatan selesai.
Keikhlasan Berbagi
Budaya ikhlas berbagi dari rejeki materi dan ilmu pengetahuan telah membudaya pada komunitas Bugis Makassar (Mandar, Toraja, Manserepulu) di manapun mereka berada.
Mereka pada umumnya memiliki etos sebagai pekerja ulet yang memegang teguh pesan-pesan lehurnya yang punya kedalaman rasa pesse/pacce (kesetiakawanan yang peduli dengan kesulitan kekurangan orang lain) serta siri (kehormatan diri dan orang lain) yang ketat dijaganya.
Bila budaya ini terimplementasi/terperaktekkan di manapun warga Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) bermukim maka tidak ada alasan bagi warga setempat atau etnis lain untuk memcemburui dan memusuhinya.
Pada saatnya diperlukan untuk sering dilakukan pertemuan budaya antaretnis dan komunitas untuk merekatkan ikatan kesatuan kebangsaan yang memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Selain pertemuan budaya yang dikemas dengan Silaturahmi Attoana.
Juga tak kurang pentingnya perlu ada literasi buku bacaan tentang hubugan genetik dan budaya suku Bugis Makassar dengan suku-suku etnis tempatan di mana warga KKSS bermukim tetap.
Penulis adalah budayawan