Kolom Ruslan Ismail Mage
Prolog tulisan ini menyajikan dua cerita berbeda tetapi senyawa untuk saling mendukung sebuah gerakan literasi yang bisa menginspirasi. Cerita pertama, beberapa kali menghadiri acara pesta perkawinan, beragam pula cenderamata ditemui yang disiapkan tuan rumah untuk para tamu undangan. Ada gantungan kunci, alat tulis, sisir, kipas tangan, dan souvenir lainya yang dikemas indah untuk diberikan kepada tamu sebagai ucapan terimakasih.
Cerita kedua, seorang sahabat yang sudah sukses menjadi pengusaha muda mengundang menghadiri acara hari ulang tahun anaknya yang beranjak remaja. Untuk mengungkapkan rasa kasih sayangnya kepada sang anak, ia memberikan kado istimewah sebuah jam tangan eksklusif. Maknanya, cenderamata, souvenir, hadiah, bingkisan, kado, atau apa pun namanya, adalah bahasa batin sebagai simbol penghormatan, penghargaan, kesenangan, kesyukuran, kasih sayang, dan cinta.
Dari dua cerita di atas, saya membayangkan bagaimana indah dan berkesannya, sekiranya cendramata atau souvenir perkawinan itu berupa buku-buku inspiratif yang bisa dibaca keluarga. Betapa indah dan inspiratifnya kalau kado ulang tahun untuk anak, keluarga, sahabat, teman kerja, kekasih, berupa buku-buku motivasi yang bisa menjadi trigger menuju pribadi-pribadi berkualitas tinggi dalam meraih kesuksesan. Lebih dari itu, betapa gilang-gemilangnya masa depan daerah dan bangsa ini kalau gerakan kado buku, budaya baca dan daya baca sudah menyatu dalam jiwa anak-anak negeri.
Untuk mewujudkan apa yang saya bayangkan itu, Sipil Institute dan Elfatih Media Insani menyamakan persepai, memunculkan ide, meramu konsep, dan mendesain gagasan untuk memulai suatu gerakan nurani yang disebut “kado buku untuk sahabat”. Disebut gerakan nurani, karena gagasan ini susah terwujud kalau hanya sekedar didiskusikan atau diwacanakan, tetapi harus ada kekuatan dari dalam jiwa untuk langsung bergerak membumikan buku sebagai kado atau bingkisan terindah dan termahal kepada orang-orang yang kita cintai.
Gerakan “Kado Buku untuk Sahabat” ini bertujuan untuk melahirkan generasi cinta buku sejak dini. Jadi orang tua memiliki peran utama yang sangat penting dalam gerakan ini, tanpa mengesampingkan peran yang lainnya. Kenapa penting melahirkan generasi cinta buku? Kenapa orang tua penting memberi kado buku untuk ulang tahun anaknya? Kenapa sahabat penting berbagi kado buku kepada sahabat? Kenapa kekasih penting berbagi bingkisan buku kepada kekasih?
Pnting, karena tidak sedikit data dan fakta menjelaskan, kebodohan dan kegagalan menata kehidupan, bukan karena kita miskin dan kalah berkali-kali dalam kompetisi, tetapi tidak memupuk dari awal kegemaran membaca buku. Penting, karena buku adalah sayap-sayap literasi yang akan menerbangkan melintasi samudra ilmu hingga ke taman-taman pengetahuan paling menawan. Penting, karena menurut Walt Disney “ada lebih banyak harta di dalam buku daripada yang didapat perampok di pulau harta”. Penting, karena menurut Abraham Lincoln “sahabat terbaik adalah orang yang memberikan sebuah buku yang belum kuketahui. Sangat penting, karena perintah pertama Tuhan adalah membaca. “Bacalah dengan menyebut nama Rabbmu yang menciptakan.” (Al-Alag : 1). Sangat penting, karena Rasulullah bersabda “Dan barang siapa menjalani akan suatu jalan untuk mencari ilmu pengetahuan, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim).
Sahabat pembelajar, mari kita memulai gerakan literasi ini untuk memberi hadiah, bingkisan, atau kado buku kepada orang-orang yang kita sayangi.
Penulis : Akademisi, Inspirator dan Penggerak, Founder Sipil Institute