PINISI.co.id- Ketua Umum KKSS Muchlis Patahna menanggapi positif kritik Wakil Ketua Umum IKAMI Sulsel Ridwan Dani yang menilai kepemimpinan Patahna di KKSS gagal menyerap aspirasi, melahirkan kader, dan hanya sebagai wadah kumpulan para elite belaka.
Hal itu diungkapkan Ridwan Dani dalam opininya di sejumlah media daring, antara lain di Urbantalk.id (25/3/2025).
Dalam pandangan Dani, BPP KKSS kini lebih sering berfungsi sebagai forum eksklusif bagi mereka yang berada di lingkaran elite, baik di dunia bisnis maupun pemerintahan.
Perannya semakin terbatas sebagai ‘pelayan kepentingan’ segelintir orang, sementara masyarakat Sulawesi Selatan yang berada dalam kesulitan justru sulit mengakses bantuan dan perhatian dari Kepengurusan pusat organisasi ini.
Karena itu, dalam Mubes XII KKSS 2025, Dani berharap agar semenjadi momentum refleksi dan evaluasi menyeluruh bagi KKSS.
“Mubes kali ini tak boleh hanya menjadi ajang seremonial atau transaksi politik antarelite. Ini harus menjadi momen perubahan nyata bagi BPP KKSS untuk kembali kepada marwahnya: menjadi organisasi yang benar-benar peduli pada perantau Sulawesi Selatan, tanpa memandang status sosial atau ekonomi mereka,” tulis Dani.
Beberapa langkah konkret yang ditawari Dani adalah pemimpin baru KKSS haruslah seseorang yang memahami kebutuhan seluruh anggotanya, figur yang mampu membuka ruang lebih besar bagi generasi muda, akademisi, aktivis sosial, dan profesional agar ikut membangun organisasi ini ke depan.
Menyikapi kritik itu, Patahna menjelaskan bahwa IKAMI Sulsel secara normatif adalah badan otonom KKSS, yang ikut menentukan AD ART di Mubes KKSS di Solo pada 2019.
Namun, pada Mubes 10-13 Aptil 2025 di Makassar, IKAMi kehilangan hak untuk ikut lantaran IKAMI menolak di SK kan dan dilantik BPP KKSS.
“Sayang sekali, idealnya evaluasi di forum Mubes. Tetaplah kritis tapi IKAMI lupa mengevaluasi di internalnya sendiri,” pungkas Patahna. (Lip)