PINISI.co.id- Setelah Pelindo merger, BUMN ini berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 4,01 triliun (audited) sepanjang 2024, tumbuh di atas 2,6 persen dibandingan 2023 lalu (year on year/yoy).
Kinerja ini menunjukkan bahwa Pelindo tumbuh dengan baik dan solid dari tahun ke tahun pasca merger di tengah tantangan perekonomian global, mampu membuktikan hasil kerja nya sehingga bisa meraup laba triliunan
Pelindo menegaskan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, konektivitas antarpulau, serta keberlanjutan sektor maritim Indonesia, sehingga memberikan kontribusi positif yang berkelanjutan bagi kemajuan bangsa.
“Kinerja yang solid, membuat Peindo tetap mengalami peningkatan kinerja pada tahun 2024 sampai saat ini” ujar Arif Suhartono Direktur Utama Pelindo.
Bukan hanya itu, kontribusi Pelindo pada Negara juga tercatat meningkat yaitu mencapai Rp 7,3 triliun. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan tahun 2022, dengan nilai Rp 7,2 triliun. Kontribusi tersebut diberikan melalui setoran Dividen, PNBP, Konsesi, PPH, PPN dan PBB.
Capaian positif Pelindo pada 2024 ini juga didukung dengan keberlanjutan program-program transformasi yang dilakukan terus menerus sejak merger pada Oktober 2021.
Pertumbuhan kinerja keuangan Pelindo sejalan dengan kinerja operasional yang juga membukukan tren positif. Arus peti kemas mencapai 17,7 juta TEUs atau meningkat sebesar 3% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023.
Demikian juga arus barang yang terealisasi sebesar 170 juta Ton, tumbuh 6% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, untuk arus kapal yang keluar masuk pelabuhan mencapai 1,28 miliar GT atau naik 7% dibandingkan tahun sebelumnya.
Di sisi lain, arus penumpang mencapai 18,1 juta orang atau meningkat 20% dibandingkan tahun sebelumnya.
Capaian tersebut juga menunjukkan efektivitas dari pengelolaan operasional yang tersentralisasi dan terstandarisasi di setiap pelabuhan.
Dukungan teknologi terbaru seperti Terminal Operating System (TOS), Pelindo Terminal Operating System Multipurpose (PTOS-M), dan Phinisi, yang merupakan platform sistem operasi layanan kapalend-to-end, yang menjadi salah satu pilar dalam mewujudkan tujuan National Logistic Ecosystem (NLE), telah berhasil memberikan dampak signifikan terhadap industri pelayaran dan logistik, efisiensi biaya dan waktu pelayanan yang signifikan.
“Di tahun 2024 ini, Pelindo akan melanjutkan program transformasi di lingkungan perseroan, sekaligus secara bertahap terus berupaya untuk meningkatkan perannya, tidak hanya sebagai maritime gateway namun juga sebagai traffic stimulator, yakni mendorong pertumbuhan lalu lintas barang melalui integrasi kawasan industri dengan pelabuhan,” pungkas Arif
Terkait hal itu pemerhati kepelabuhanan Syamsul Bahri berharap pada pemerintahan Prabowo dan Gibran, bahwa Pelindo jarus menjadi perhatian khusus karena dari hasil kinerjanya bisa menunjang perekonomian Indonesia. (An)