PINISI.co.id- Bagi orang Bugis Makassar yang dikenal sebagai perantau sejak berabad-abad lampau, di mana pun mereka berada senantiasa mampu beradaptasi, sedikitnya bisa survive bahkan mencapai kesuksesan.
Tidak saja di seantero Tanah Air, melainkan juga di luar negeri. Contohnya, Syahrir Langgono yang berhasil membuka bisnis pemotongan hewan di Perth, Australia.
Langgono merintis Halal Butcher Langford sejak 20 tahun lalu. Sebelumnya bisnis pemotongan hewan ini dikelola oleh orang Mesir yang berparner dengan warga Lebanon selama satu dekade.
Menurut Langgono, Langford Halal Butcher termasuk salah satu Butcher pertama yang dibuka untuk memfasilitasi warga Muslim yang menetap di Perth terutama warga penganut Islam yang menetap di bagian selatan kota Perth.
Kini, Langgono memiliki 5 orang pegawai yang terdiri dari orang Malaysia, Afghanistan, Australia dan satu dari Cocos Island selain dari warga Indonesia sendiri.
“Hampir 80% pelanggan dari keluarga yang sama berasal dari bermacam suku bangsa,” kata Langgono.
Pada Rabu ( 8/2) kemarin, Ketua Umum KKSS Muchlis Patahna bersilaturahmi dengan Syahrir Langgono, yang juga adalah pendiri KKSS di Perth di Langford-Perth WA.
Meskipun bisnis ini relatif kecil di banding sebagian usaha lain baik di Australia maupun di indonesia, namun dengan kemampun bisa memberikan lowongan pekerjaan buat orang lain walau orangnya tidak banyak bisa sudah masuk dalam kategori ponggawa (komandan) — istilah yang disematkan Muchlis Patahna kepada Langgono.
Karena itu, Patahna mengutip pesan-pesan orangtua di Bugis Makassar bahwa apabila kita merantau usahakan menjadi ponggawa. “Upayakan posisinya berada di depan dan punya pengikut dari belakang,” begitu pesan Patahna. (Lip)