KKSS Kehilangan Tokoh Humanis Frederik Batong yang Telah Menutup Mata Selamanya

0
5071
- Advertisement -

PINISI.co.id- Warga Sulawesi Selatan merasa kehilangan besar atas meninggalnya Wakil Ketua Umum Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan, Ir. Frederik Batong yang telah berpulang selamanya, pada  Senin sore, 30 Maret 2020, di Rumah Sakit Mitra, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Seminggu terakhir, Batong masih sempat berkomunikasi lewat WhatsApp dengan Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) KKSS  Muchlis Patahna yang meminta izin untuk rehat sejenak dari kegiatan KKSS lantaran baru selesai opname. “Kami ikut merasa simpati atas korban virus korona,” jawab Batong yang juga menyisihkan dana pribadinya untuk pencengahan Covid-19.

Sampai akhir hayatnya, pria kelahiran Tana Toraja, 12 Februari 1958 ini, hidup membujang. 

Di BPP KKSS, Batong menjadi Wakil Ketua Umum sejak era A. Rivai, hingga periode Muchlis Patahna sebagai nakoda KKSS. Namun, jauh sebelumnya Batong sudah aktif ber-KKSS.

Almarhum dikenal dermawan dan memiliki jiwa sosial yang tinggi selain rasa solidernya kepada sesama. Sewaktu kerusuhan yang mengoyak Papua, September 2019, insinyur jebolan IPB ini, menjemput sendiri ratusan warga Toraja, selain membantu warga KKSS lainnya, kemudian memulangkannya ke Toraja. Sebagai Ketua Persatuan Masyarakat Toraja Indonesia, Batong adalah figur teladan dan pengayom.

- Advertisement -

Sementara di KKSS, Batong selalu menjadi penggerak apabila ada musibah nasional yang melanda warga KKSS. Sebutlah tsunami dan gempa yang mendera Palu serta banjir bandang di Sulawesi Selatan, Batong terjun langsung ke lokasi bencana untuk menyantuni korban.

Selebihnya, almarhum dikenal sebagai pribadi humoris, humanis, periang, hangat dan ramah kepada siapa saja.

Semasa hidup, Batong yang karib disapa Om Pedi ini, berkiprah dalam banyak bidang. Baik di organisasi sosial, keagamaan, bisnis maupun politik.

Pun, dia dikenal sebagai pengusaha tulen. Batong pernah mengelola taksi Prisai Bangsa di Jakarta dan Lima Muda di Makassar. Di kota Daeng itu, ia menggeluti bisnis properti Royal Spring untuk kalangan menengah.

Sejak mahasiswa di IPB, bakatnya sebagai pengusaha sudah berkecambah. Di Makassar, sempat jadi manager Puskud Hasanuddin, yang membawa koperasi ini terbaik di Indonesia. Ia juga bergiat di Kadin dan HIPMI Sulsel dan Dirut Inkud Jakarta, 1998-2004.

Di rumahnya yang lapang nan resik di kawasan Puncak Bogor seluas dua hektar, sering diselenggarakan acara budaya dan beberapa kali menjamu pengurus KKSS untuk sebuah perhelatan.

Terakhir, mantan anggota MPR ini menghadiri resepsi pernikahan Kepala Humas KKSS Andi Suruji di Jakarta, 16 Februari 2020. Alamarhum juga sempat memimpin sidang dalam rapat Pleno BPP KKSS di Perpustakaan Nasional, Jakarta paruh Februari 2020.

Selamat jalan Pak Frederik, kebaikan dan kebajikanmu, akan selalu jadi inspirasi yang kami kenang sepanjang masa. RIP. [Lip]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here