Kolom Muslimin Mawi
Pendahuluan
KKSS (Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan) merupakan suatu Perkumpulan atau Organisasi sosial kemasyarakatan (ORMAS), berfungsi sebagai wadah pemersatu masyarakat Sulawesi Selatan, menampung aspirasi setiap warga masyarakat Sulawesi Selatan yang merantau dan atau tinggal di luar provinsi Sulawesi Selatan. Organisasi ini juga memiliki struktur dan kepengurusan di berbagai daerah di Indonesia, BPW di tingkat provinsi, BPD ditingkat Daerah (Kabupaten/Kota) dan BPC ditingkat Kecamatan serta Perwakilan (BPPLN) di mancanegara. KKSS beranggotakan 8 Badan / Lembaga Otonom dan 22 Organisasi Pilar berbasis Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan, yang masing-masing mewakili entitas kedaerahan dengan karakteristik budaya, sosial dan ekonomi yang beragam, KKSS telah lama menjadi elemen penting dalam menjaga identitas budaya dan sosial masyarakat Sulawesi Selatan. Namun, jika terjadi pemekaran wilayah dan pembentukan provinsi baru di Sulawesi Selatan, di mana beberapa Kabupaten/Kota mungkin akan bergabung dengan provinsi baru, tantangan bagi kelangsungan organisasi ini pun akan muncul. Perubahan administrasi dan identitas wilayah berpotensi mempengaruhi struktur dan operasional KKSS, khususnya dalam menjaga solidaritas dan kohesi antaranggota yang tersebar di berbagai daerah.
Berikut adalah implikasi pemekaran wilayah Sulawesi Selatan terhadap KKSS, termasuk tantangan dan peluang yang mungkin timbul, serta strategi yang dapat diambil organisasi KKSS untuk menjaga keberlanjutan dan relevansinya di tengah perubahan, yaitu:
PEMEKARAN WILAYAH DAN IMPLIKASINYA BAGI KKSS
Pemekaran wilayah, terutama jika sebagian Kabupaten/Kota Sulawesi Selatan bergabung dengan provinsi baru, akan membawa berbagai implikasi bagi organisasi KKSS. antara lain, adalah:
Perubahan Struktur Organisasi.
Dengan adanya provinsi baru, beberapa Kabupaten/Kota yang selama ini berada di bawah naungan KKSS (Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan) mungkin akan berada di bawah administrasi provinsi yang berbeda. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya restrukturisasi organisasi, baik dari segi pembagian keanggotaan, sistem komunikasi, maupun distribusi kepemimpinan di antara organisasi-organisasi berbasis Kabupaten/Kota. Pemekaran juga dapat memunculkan perdebatan terkait apakah organisasi-organisasi dari Kabupaten/Kota dan atau PILAR di provinsi baru tetap menjadi bagian dari KKSS atau membentuk entitas baru.
Identitas dan Loyalitas Anggota
Salah satu tantangan terbesar dari pemekaran wilayah adalah potensi perubahan identitas kedaerahan. Kabupaten/Kota yang bergabung dengan provinsi baru mungkin akan mengalami pergeseran identitas regional yang dapat memengaruhi loyalitas masyarakat terhadap KKSS. Masyarakat di wilayah tersebut mungkin lebih cenderung berafiliasi dengan organisasi yang berbasis di provinsi baru, sehingga solidaritas internal KKSS bisa saja terganggu.
Fragmentasi Internal.
Pemekaran juga dapat memicu fragmentasi internal dalam KKSS. Perubahan batas-batas wilayah dan provinsi baru bisa memperlemah ikatan antara anggota dari Kabupaten/Kota yang berbeda. Ketegangan dapat muncul jika tidak ada mekanisme yang kuat untuk mempertahankan kesatuan dan solidaritas di antara anggota KKSS, terutama dalam hal pengambilan keputusan strategis dan representasi kepentingan.
Peluang untuk Reorganisasi
Di sisi lain, pemekaran wilayah juga dapat memberikan peluang bagi KKSS untuk melakukan reorganisasi yang lebih efektif dan efisien. Dengan terbentuknya provinsi baru, KKSS dapat meninjau ulang struktur organisasinya dan merumuskan strategi yang lebih relevan dengan perubahan geografis dan demografis tersebut. KKSS dapat mempertimbangkan pembentukan Organisasi Pilar yang sesuai dengan pembagian wilayah administratif yang baru.
TANTANGAN KELANGSUNGAN KKSS DI ERA PEMEKARAN
Pemekaran wilayah Sulawesi Selatan dan pembentukan provinsi baru akan menimbulkan sejumlah tantangan signifikan bagi kelangsungan KKSS. Tantangan-tantangan ini mencakup:
Rekonsiliasi Identitas dan Kebersamaan
Ketika sebagian wilayah Sulawesi Selatan bergabung dengan provinsi baru, tantangan utama bagi KKSS adalah mempertahankan kesadaran bersama mengenai identitas ke-Sulawesi Selatan-an yang lebih besar. Meskipun ada provinsi baru, KKSS perlu menanamkan nilai bahwa identitas Etnis dan sejarah Sulawesi Selatan harus tetap menjadi landasan kuat dalam kebersamaan.
Pengelolaan Dinamika Kultural
Sulawesi Selatan terdiri dari berbagai Budaya dan Etnis (Bugis, Makassar, Toraja, Mandar dan Massenrepulu). Pemekaran wilayah bisa saja memperkuat identitas budaya lokal yang lebih spesifik di masing-masing provinsi. Tantangan KKSS adalah bagaimana tetap merangkul dan mengakomodasi dinamika kultural yang beragam ini dalam satu kerangka organisasi tanpa menimbulkan perpecahan atau pengabaian terhadap salah satu kelompok.
Koordinasi Antarwilayah
Pemekaran wilayah akan mengubah peta koordinasi antara organisasi-organisasi kabupaten/kota atau oraganisasi PILAR yang selama ini berada di bawah naungan KKSS. Wilayah yang sebelumnya terkoordinasi dengan baik mungkin akan menghadapi kesulitan dalam menjaga hubungan dengan daerah-daerah yang masuk ke provinsi baru. Koordinasi yang lemah dapat memengaruhi efektivitas program dan kegiatan organisasi di tingkat pusat dan daerah.
Penguatan Solidaritas
Salah satu kekuatan utama KKSS adalah solidaritas antar anggota, baik yang berada di Sulawesi Selatan maupun perantauan. Dengan adanya pemekaran wilayah, KKSS perlu menguatkan solidaritas ini dengan lebih gencar, terutama dalam menjaga hubungan emosional antar anggota yang mungkin kini berada di wilayah administratif yang berbeda.
STRATEGI KKSS DALAM MENGHADAPI PEMEKARAN WILAYAH
Untuk menjaga kelangsungan dan soliditas organisasi di tengah pemekaran wilayah, KKSS perlu menerapkan beberapa strategi yang efektif, antara lain:
Penyesuaian Struktur Organisasi
KKSS perlu segera merespons pemekaran wilayah dengan melakukan penyesuaian struktur organisasinya. Ini bisa dilakukan dengan membentuk Pengurus organisasi yang mewakili wilayah provinsi baru, namun tetap berada di bawah payung rumah besar KKSS. Langkah ini akan memastikan bahwa organisasi yang berada di provinsi baru tetap merasa bagian dari keluarga besar Sulawesi Selatan.
Penguatan Identitas Budaya
Dalam menghadapi perubahan administratif, KKSS harus berupaya memperkuat identitas budaya Sulawesi Selatan yang menjadi dasar kebersamaan anggotanya. KKSS bisa melakukan kegiatan kebudayaan yang melibatkan semua anggota, tanpa memandang batas-batas administratif, sehingga semangat persatuan tetap terjaga. Festival budaya, Pertemuan tahunan seperti Pertemuan Saudagar dan atau Pertemuan Cendikiawan dan kegiatan sosial lainnya, bisa menjadi sarana untuk menjaga kelangsungan kebersamaan tersebut.
Kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi
Pemekaran wilayah sering kali diiringi dengan pembentukan struktur pemerintahan baru. KKSS dapat berkolaborasi dengan pemerintah provinsi baru untuk memastikan bahwa organisasi ini tetap mendapatkan dukungan dan bisa berkontribusi dalam pembangunan sosial-budaya di wilayah yang telah dimekarkan.
Memperkuat Platform Komunikasi
Pemekaran wilayah membuat jarak geografis antara organisasi-organisasi KKSS di berbagai Kabupaten/Kota semakin besar. Oleh karena itu, KKSS perlu memperkuat platform komunikasi yang efektif, baik melalui media sosial, aplikasi daring, maupun pertemuan virtual, agar anggota di seluruh daerah tetap terhubung dan berkoordinasi dengan baik.
Peningkatan Kapasitas Organisasi
KKSS perlu meningkatkan kapasitas organisasi dan sumber daya manusia (SDM) untuk mengelola perubahan yang diakibatkan oleh pemekaran wilayah. Pelatihan kepemimpinan, manajemen konflik, dan keterampilan lainnya penting untuk memastikan bahwa pemekaran wilayah tidak berdampak negatif terhadap kelangsungan organisasi.
KESIMPULAN
Pemekaran wilayah Sulawesi Selatan dan bergabungnya beberapa Kabupaten/Kota dengan provinsi baru akan membawa tantangan dan peluang bagi kelangsungan organisasi Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS).
Pemekaran dapat mempengaruhi struktur organisasi, identitas anggota, serta pola koordinasi antar organisasi. Namun, dengan strategi yang tepat, seperti penyesuaian struktur organisasi, penguatan identitas budaya dan peningkatan kapasitas SDM, KKSS dapat terus berkembang dan memainkan peran penting dalam menjaga kebersamaan masyarakat Sulawesi Selatan di tengah perubahan administratif yang terjadi.
Melalui upaya bersama dan komitmen yang kuat, KKSS diharapkan dapat terus melestarikan nilai-nilai kekeluargaan dan kebudayaan Sulawesi Selatan, sekaligus tetap relevan dalam menyikapi dinamika pemekaran wilayah di masa depan.
Muslimin Mawi, Aktivis dan Pemerhati Organisasi