PINISI.co.id- Warga Keluarga besar Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Setu, Tangerang Selatan, Banten menggelar acara Family Gathering (FG) sekaligus penutupan arisan periode ke-3 pada 18–19 Oktober 2025 di Villa Ladeuh, sebuah lokasi bernuansa alam pedesaan yang sejuk dan asri di kawasan Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kegiatan berlangsung meriah dan penuh kehangatan. Para anggota bersama keluarga menikmati suasana kebersamaan di alam terbuka, lengkap dengan berbagai fasilitas penginapan mulai dari glamping ber-AC hingga model sederhana dengan kipas angin. Suasana khas kampung yang damai menambah kesan nostalgia bagi para peserta.
“Alhamdulillah, acara FG KKSS Setu sekaligus penutupan arisan periode 3 berjalan dengan lancar dan sukses. Terima kasih kepada seluruh anggota yang telah mendukung jalannya kegiatan ini. Semoga tahun depan, bagi yang belum sempat hadir bisa bergabung agar silaturahmi kita tetap kokoh,” ujar Ilham Hatta, pembina KKSS Setu, mewakili pengurus KKSS Setu.
Lokasi acara yang terletak di area milik warga asal Sengkang, juga mendapat apresiasi karena menawarkan pengalaman alam yang unik. Penginapan di tempat ini tersedia dalam berbagai pilihan sesuai kemampuan peserta, bahkan ada konsep camping village yang diminati kalangan muda.
Meski demikian, panitia mencatat bahwa akses menuju lokasi cukup menantang karena jalan yang menanjak dan sempit, sehingga kendaraan besar seperti bus tidak bisa masuk. Hanya mobil off-road atau kendaraan keluaran lima tahun terakhir yang disarankan untuk melewati jalur tersebut.
Selain kegiatan silaturahmi, panitia juga menyampaikan laporan keuangan KKSS Setu hingga Oktober 2025, sebagai bentuk transparansi kepada anggota.
Acara yang berlangsung dengan penuh kekeluargaan ini diakhiri dengan doa bersama dan harapan agar kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara rutin untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga KKSS Setu dan keluarga besar perantau Sulawesi Selatan di wilayah Jabodetabek.
Menurut Ilham yang juga adalah Profesor Riset dari BRIN, menyambangi atmosfer desa dengan sungai dan panorama alam seperti di Sentul membawa kenangan warga ke masa lalu termasuk masa kanak di kampung halaman. (Lif)