PINISI.co.id- Meski agak telat ketimbang kuliner Korea, Jepang, Thailand dan Vietnam yang telah mendunia, Indonesia mulai tersadar dan mengejar ketertinggalannya untuk memperkenalkan berbagai kuliner istimewanya di berbagai negara di Amerika Serikat, Eropa dan Australia. Apalagi 10 makanan terlezat di dunia, tiga di antaranya berasal dari Indonesia yaitu rendang, sate dan nasi goreng yang setiap tahun disurvei oleh CNN, jaringan televisi terkemuka di dunia.
Bagaimana dengan kuliner Bugis Makassar yang tidak kalah enak dan nikmat? Sejauh ini menu khas Sulawesi Selatan sebatas dinikmati oleh komunitasnya saja terutama ketika merayakan hari-hari keagaman seperti Lebaran atau dicicipi dalam acara yang mempertemukan Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) di mancanegara. Menu berat seperti konro, coto, burasa, di samping ikan bakar merupakan kewajiban yang terhidang buat warga KKSS di luar negeri. Kuliner memang tidak dapat dipisahkan dengan budaya makan suatu daerah meski jauh dan telah lama hidup di negeri orang.
Nah, bagi orang Indonesia dan warga Sulawesi Selatan yang berkunjung dan bertempat tinggal di Auckland, ibukota Selandia Baru, apabila ingin mengulum kuliner Makassar, jangan pernah ragu. Kini, resto Makassar sudah hadir di kota nan indah ini. Memang, di Auckland, tengah tumbuh restoran Indonesia. Sebelumnya ada Java Room, It’s Java dan Bandung, dan sekarang disusul Raos dan Makassarcorner. Masing-masing menampilkan ciri khas tersendiri, baik ragam makanan maupun suasananya.
Makassarcorner sesuai namanya spesial menjual makanan dan minuman khas Makassar. Mulai iga bakar (konro bakar), sop konro, coto makassar sampai dengan es pisang hijau komplet menemani kerinduan akan makanan Sulawesi Selatan. Semua dengan citarasa otentik seperti halnya jika kita mengudap menu ini di kampung halaman.
Adalah Amiruddin Amrullah, pemilik Makassarcorner berasal dari Makassar bergelar doktor (Phd). Amirullah lulusan Griffith University, Queensland Australia tahun 2015. Tidak puas dengan apa yang sudah diraih, Amiruddin lalu mengambil S2 di Otago Polytechnic International Campus study Master of Professional Practice (MPP) Selandia Baru dan lulus tahun 2020.
Dua gelar akademis telah dikantonginya, seharusnya dia mudah bekerja dimana saja di Selandia Baru. Tapi mengapa dia memilih untuk berwirausaha di bidang kuliner? Rupanya pria ini terobsesi untuk memperkenalkan kuliner Makassar di negeri orang. Klop karena isterinya Irmawati juga mempunyai passion yang sama di kuliner.
Terletak di Dominion Street, kawasan yang hiruk pikuk dengan berbagai tempat makan, Makassarcorner tampak ramai setiap hari. Lebih dari itu, pelanggannya pun tidak semua orang Indonesia. “Sebagai Duta Besar yang punya passion terhadap kuliner, saya senang dan bangga dengan kehadiran Makassarcorner ini,” kata duta besar Indonesia untuk Selandia Baru Tantowi Yahya, seperti dikutip ceknricek.com, (27/5/2021).
Bertambah lagi pilihan bagi penikmat makanan enak di Auckland. Bertambah pula gerai yang menyuguhkan kuliner dan budaya Indonesia khususnya menu Bugis Makassar yang terkenal ma’sipa rasanya.
Pekan lalu beberapa staf KBRI berkunjung dan menyantap hampir semua jenis makanan yang ada di sini. Rasanya otentik dan ludes hingga perut penuh.
Alhasil, diplomasi kuliner adalah diplomasi yang inkubasinya segera karena dari lidah turun ke hati. Kalau sudah menyangkut hati, memang susah diungkapkan, seperti orang yang sedang jatuh cinta bukan? (Lip)