Mengenang Beddu Amang, Ibarat Membaca Sebuah Novel

0
797
- Advertisement -

Kolom Fiam Mustamin

BEDDU Amang lahir 7 Agustus 1936 dan wafat 9 Januari 2021.

Begitu membekas dalam memori sepanjang sepuluh tahun mendampingi beliau selaku Sekretatis Pelaksana dalam kepemimpinannya yang diamanatkan sebagai Ketua Umum KKSS dari tahun 1990 sampai dengan 200O.

Mengenang beliau, ibaratnya saya membaca sebuah karya novel tentang kehidupan seorang tokoh dalam kepemimpinannya menyatukan potensi warga 4 etnis besar (Bugis, Makassar, Mandar dan Toraja) Sulawesi Selatan.

Beddu Amang telah menampilkan wajah paguyuban kekerabatan/kekeluargaan sebagai paguyuban modern.

- Advertisement -

Kehadiran KKSS dalam kepemimpinan Beddu Amang, bersendikan pada adab Pangadereng/ Pangadakkang (nilai budaya tata krama/kesantunan) dalam pergaulan berinteraksi yang saling memuliakan.

Nilai itu hadir dalam bentuk interaksi dengan Sipakatau/saling menyapa, Sipakaraja Sipakalebbi/saling menghormati dan memuliakan satu sama lain.

Menggerakkan Paguyuban dengan Keihkasan

BAGAIMANA Beddu Amang mempimpin KKSS.

KKSS ini bisa dilihat sebagai gambaran mini Indonesia.

Warganya tersebar di seluruh pelosok negeri sampai ke manca negara.

Nenek moyang mereka pelayar/pelaut ulung. Di negeri di mana mereka berlabuh di situlah kehidupan dibangun, hidup berkaum dan membaur berintegrasi dengan penduduk setempat, kawin mawin dan berketurunan.

Baca jejak genetis suku bangsa Bugis Makassar di negeri semenanjung Melayu, Riau, Aceh, Pontianak, Sambas, Kutai, Jawa, Madura, Banten, dan Sumbawa
di abad ke 16-17.

Beddu Amang menerjemahkan kewargaan KKSS bukan hanya terbatas dari asal keturunan dan kelahiran.

Diperluas dengan hubungan perkawinan, pernah bermukim bertugas belajar dan memiliki hubungan emosional dan penyerapan nilai budaya dengan etnis Sulawesi Selatan.

Beddu Amang menerapkan peran Sosial Kemasyarakatan KKSS dengan Dimana Bumi Dipijak Disitu Langit Dijunjung dalam peran pengabdian yang seluas luasnya.

Selain peran untuk melestarikan budaya pangadereng, etos kerja, kepeloporan/ kepemimpinan dan kesenian menjadi khasanah budaya bangsa.

Kesaksian 44 orang sahabat dalam buku mengenang Beddu Amang yang diinisiasi oleh Saleh Mude dan Ilham Noer Putri Hatta, Pebruari 2021, meneguhkan bahwa Beddu Amang adalah orang baik … yang menorehkan warisan berharga untuk paguyuban kekerabatan KKSS.

Kita panjatkan doa suratul Al Fatiha aamiin …

Beranda Inspirasi Ciliwung 30 November 2021

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here