Kolom Muslimin Mawi
Pada suatu hari di kota metropolitan yang sarat dengan persaingan usaha, terdapat sebuah perusahaan bernama “Shadows Corporation” yang bergerak dalam industri jasa. Perusahaan ini dipimpin oleh seorang pemimpin yang otoriter, bernama Khasman. Khasman adalah sosok yang karismatik namun juga memiliki sifat otoriter yang kuat.
Ia sering menggunakan kekuasaannya untuk memaksakan kehendaknya dan mengendalikan setiap aspek dalam perusahaan tersebut.
Seiring berjalannya waktu, atmosfer di Shadows Corporation menjadi tegang. Karyawan merasa tertekan dan tidak ada kebebasan untuk berkreasi atau berpendapat. Setiap keputusan yang diambil hanya berdasarkan keinginan dan pandangan Khasman, tanpa mempertimbangkan ide atau masukan dari anggota tim. Karyawan yang berani melawan atau mengkritik keputusan Khasman sering kali diperlakukan kurang baik dan dikucilkan di tempat kerja.
Namun, di tengah ketegangan itu, ada seorang karyawan bernama Anuh yang memiliki semangat yang kuat untuk melawan otoritarianisme yang ada dalam perusahaan. Anuh adalah seorang yang cerdas, kreatif dan memiliki bakat kepemimpinan yang potensial. Ia percaya bahwa keberhasilan sebuah perusahaan tidak hanya tergantung pada satu individu, tetapi pada kerjasama dan kolaborasi dari seluruh tim.
Anuh memulai langkah perlawanan dengan membentuk kelompok kecil yang terdiri dari karyawan yang memiliki pandangan serupa. Mereka bertemu secara rahasia untuk berbagi pengalaman dan pemikiran tentang kondisi di dalam perusahaan. Mereka menyadari bahwa mereka harus mencari cara untuk mengubah suasana yang tidak sehat dan memperjuangkan keadilan.
Anuh memutuskan untuk menggunakan pendekatan yang bijak. Dia merencanakan untuk mengajukan saran-saran yang konstruktif dan solutif kepada Khasman secara terbuka. Bersama dengan timnya, Anuh melakukan riset yang mendalam untuk mendapatkan data dan informasi yang mendukung usulannya.
Pada suatu rapat rutin, Anuh berbicara dengan penuh keyakinan dan hati-hati mengungkapkan keprihatinannya tentang suasana kerja yang terasa sangat otoriter. Dia menggambarkan bagaimana otoritarianisme dapat menghambat inovasi, motivasi, dan kreativitas di antara anggota tim. Lebih penting lagi, Anuh mengemukakan bukti-bukti dan statistik yang menunjukkan dampak negatif dari gaya kepemimpinan otoriter terhadap kinerja dan kepuasan karyawan.
Pada awalnya, Khasman merespon dengan pertahanan dan penolakan. Namun, ketika melihat banyaknya dukungan dari karyawan lain yang merasa terhormat dengan keberanian Anuh, Khasman mulai mempertimbangkan saran-saran yang diajukan. Dia menyadari bahwa suasana kerja yang harmonis dan inklusif dapat memunculkan potensi terbaik dari seluruh tim.
Khasman akhirnya memutuskan untuk mengubah gaya kepemimpinannya. Dia mengadakan pertemuan dengan seluruh karyawan dan meminta maaf atas sikap otoriter yang pernah ia tunjukkan. Ia berkomitmen untuk menerapkan sistem partisipatif dan mendengarkan pendapat dari semua anggota tim.
Perubahan itu membawa angin segar bagi Shadows Corporation. Semangat kerja meningkat, kreativitas berkembang, dan kolaborasi menjadi kunci keberhasilan. Perusahaan ini berubah menjadi tempat yang menyenangkan untuk bekerja, di mana setiap anggota tim merasa dihargai dan memiliki kesempatan untuk berkontribusi secara signifikan.
Cerita ini mengajarkan bahwa otoritarianisme bukanlah jalan yang tepat dalam kepemimpinan. Keberhasilan sejati terletak pada pemberdayaan individu, penghargaan terhadap keberagaman ide, dan kolaborasi yang kuat. Melalui upaya Anuh dan kesediaan Khasman untuk berubah, Shadows Corporation menjadi perusahaan yang harmonis, inovatif, dan menginspirasi.
Semoga bermanfaat.
Eramas 2000, 1 Juli 2023