Catatan Ilham Bintang
Kantor Imigrasi Jakarta Selatan, punya “both” khusus untuk pelayanan imigrasi bagi warga lanjut usia ( lansia).
Saya ikut menikmati fasilitas itu Senin (4/4 ) siang ketika mengurus perpanjangan paspor di kantor Imigrasi itu di Jalan Warung Buncit, Mampang, Jakarta Selatan.
Kepala Kanim Jaksel, Anggiat Napitupulu, menerima kami siang itu. Ia memperkenalkan both yang menempati ruang seluas 100 m2 di lantai 2 gedung Imigrasi. Both ditata layaknya lounge yang biasa terdapat di hotel maupun bandara. Both memiliki tiga counter pelayanan untuk pemotretan, dan beberapa kursi dan sofa di ruang tunggu.
” Selain untuk lansia, both ini juga untuk pelayanan bagi usia anak-anak di bawah 6 tahun, dan kalangan disable. Maksudnya, warga yang cacat, berkursi roda, atau yang mengalami keterbatasan,” papar Anggiat.
Tidak ada penambahan biaya untuk warga yang menggunakan pemakaian both tersebut. ” Itu buat service kami,” tambahnya.
Both itu sudah mulai melayani publik sejak 2020. Itu merupakan both satu-satunya yang ada di kantor Imigrasi di seluruh Indonesia.
” Saya sempat melayani Pak Arifin di Both itu tahun lalu. Ternyata itu kunjungan terakhir amarhum ( Arifin Panigoro ),” cerita Anggiat.
Kantor Imigrasi Mulai Menggeliat
Anggiat Napitupulu dilantik sebagai Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Non TPI Jakarta Selatan, bulan September tahun lalu. Sebelumnya, ia adalah Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara. Saya menghubunginya tiga hari lalu. Masa berlaku paspor saya habis akhir November 2022. Sedangkan saya merencanakan ke Australia mengunjungi anak awal Mei, setelah
Idul Fitri.
Apakah paspor itu masih berlaku?
Begitu pertanyaan saya pada Anggiat. Jawabnya,” Bisa. Tapi karena terlalu mepet, sebaiknya perpanjang paspor saja, ” sarannya.
Saran yang baik. Saya pun mengajak anak cucu sekalian memperpanjang paspor mereka. Kebetulan masa berlaku paspor kami sama. Di kantor Imigrasi itulah saya baru tahu lansia dan anak-anak di bawah usia 6 tahun mendapat pelayanan “istimewa”.
Ya, itu tadi : berhak atas pelayanan di both khusus. Kami pun menikmati itu. Ini namanya reseki anak saleh. Proses yang ditempuh hingga pembuatan foto delapan anggota keluarga kami, kurang dari satu jam. Pembayarannya pun harus dilakukan di bank. Tidak ada lagi pembayaran secara manual seperti biasanya. Ini juga cara untuk memotong waktu pelayanan. Pengambilan Paspor 4 ( empat ) hari kerja setelah pembayaran dilakukan.
Anggiat bercerita, dua minggu terakhir kantornya sudah menggeliat melayani publik.
” Warga rupanya sudah tidak sabaran untuk berlibur. Sekarang, kami rata-rata melayani 80 orang perhari. Umumnya, untuk perpanjangan paspor,” kata Anggiat. Kepala Imigrasi itu kemudian menambahkan, warga dapat mengurus paspor online lewat aplikasi M-paspor dan apapo. Dengan begitu bisa datang sesuai jadwal yang ditentukan setelah proses aplikasi secara online. Campur tangan teknologi memungkinkan proses pengurusan paspor mudah dan cepat.