PINISI.co.id- Ribuan kafe dan kedai kopi di Kota Makassar menyajikan berbagai cita rasa kopi, namun tidak banyak kedai kopi yang menyuguhkan sensasi kopi murni dengan rasa otentik.
Salah satu yang istimewa, adalah kedai Kalosi Coffe yang terletak di Jalan Topaz Raya Blok B1 Boulevar, Panakkukang, Makassar.
Mendengar nama Kalosi, pikiran penggemar kopi niscaya buru-buru hendak mencicipi kopi kalosi hingga sesapan terakhir. Pasalnya, kopi kalosi arabika dikenal sebagai salah satu jenis kopi premium yang hanya tumbuh di Kelurahan Kalosi, Alla, Kabupaten Enrekang.
Maklum, kopi kalosi sangat digemari di sejumlah negara Eropa, AS, terutama Jepang yang jatuh cinta sejak dulu pada kopi ini.
Dan biarpun banyak kedai kopi di Makassar sejak puluhan tahun lalu, namun hanya penggemar kopi sejatilah yang tahu kualitas kopi kalosi: arabika dan robusta.
Pemilik Kalosi Coffe Elvira Rosa Barung mengatakan, kedainya berdiri sejak dua tahun lalu, namun kini sudah memiliki langganan tetap.
Kelebihan Elvira, karena alumni S2 dari Unhas ini, fasih bercerita tentang riwayat dan kisah di balik kopi. “Arabika kalosi merupakan jenis kopi yang langka, ia hanya ada di Brazil dan Indonesia,” katanya.
Lebih dari itu, kopi arabika kalosi memiliki aroma khas rempah-rempah seperti adanya kayu manis yang dipadu dengan rasa jahe. Pantas kopi ini terasa istimewa lantaran unsur rempahnya, selain tingkat keasamannya yang rendah.
Elvira bercerita, bahwa kopi arabika Kalosi bertekstur lebih halus ketimbang kopi lainnya. Hal itu membuat bubuk kopi langsung mengendap di dasar cangkir ketika diseduh oleh barista.
“Sebenarnya lebih nikmat jika kopi ini diminum tanpa gula sehingga kita bisa merasakan gurihnya,” jelas Elvira.
Langganan Tetap
Menurut Elvira, tidak sedikit penggemar kopinya adalah tamu hotel yang berlokasi di kawasan bisnis Panakukang. “Mereka tahu kopi kalosi karena nama itu sudah melekat pada penyuka kopi berkualitas tinggi,” imbuh Elvira yang menambahkan kudapan singkong goreng sebagai teman kopi.
Buat warga Makassar sendiri, cemilan singkong merupakan kewajiban untuk teman ngopi. Kudapan berkarbo tinggi seperti singkong (ubi) cukup bertahan lama untuk bercakap-cakap di kedai kopi. Berbeda dengan kedai kopi di kota besar Jawa yang umum menyajikan kudapan manis, yang disesuaikan dengan secangkir kopi pahit.
Kedai Kalosi Coffe melayani tamu sejak pukul 8.00 hingga tutup pada 22.00. “Malam hari pengunjung mulai ramai, selain siang dan sore,” tutur Elvira.
Di sinilah, peminum kopi mengobrol ngalor ngidul, serius hingga urusan politik. Termasuk soal pilkada Makassar yang mulai memanas, di mana Alvira salah satu pendukung berat Appi-ARB.
Buat warga yang mudik ke Makassar atau warga Makassar sendiri, rugi rasanya jika tidak menyeruput kopi kalosi. Sebelum tahu betul sensasi kopi, dan anda niscaya tidak tergolong penggemar kopi sejati jika belum sempat menyesapi kopi pahit dan kopi susu kalosi di Kalosi Coffe.
Apa pasal? Ketenaran kopi arabika Kalosi bermula saat kopi tersebut dipamerkan pada ECO Product yang digelar perusahaan Jepang, tahun 2008. Bahkan kopi ini ditetapkan sebagai kopi terbaik jenis arabika dan mengalahkan 34 jenis kopi yang diikutsertakan dalam Indonesian Coffee Festival pada 2014 di Bali.
Lebih dari segalanya, kopi arabika Kalosi memiliki banyak manfaat, antara lain untuk memperlancar peredaran darah, mengurangi rasa nyeri, mencegah kanker mulut, dan melindungi gigi. Itu karena kopi ini mengandung zat antioksidan dan antibakteri yang sangat baik untuk kesehatan mulut. (Lip)