Mubes KKSS 2025: Saatnya Memilih Pemimpin Visioner Bertumpu pada Siri’ na Pacce

0
308
- Advertisement -

Kolom Andi Djalal Latief

Musyawarah Besar (Mubes) Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) adalah agenda lima tahunan yang tidak hanya menjadi ajang silaturahmi antarwarga perantauan asal Sulawesi Selatan, tetapi juga momentum strategis untuk menentukan arah dan masa depan organisasi. Pada 9–11 April 2025, Mubes XII KKSS akan digelar di Makassar, bertepatan dengan Pertemuan Saudagar Bugis Makassar XXV (PSBM XXV).

Dengan mengusung tema “Aktualisasi Siri’ Na Pacce untuk Harmoni KKSS, Harmoni Indonesia”, Mubes kali ini menegaskan pentingnya pelestarian nilai-nilai luhur masyarakat Sulawesi Selatan dalam memperkuat solidaritas dan keharmonisan, baik dalam tubuh organisasi maupun dalam kehidupan berbangsa.

Pemilihan Ketua Umum: Momentum Strategis

Salah satu agenda utama Mubes adalah pemilihan Ketua Umum KKSS. Pemimpin yang terpilih diharapkan tidak hanya mampu menjaga kekompakan dan mempererat silaturahmi antaranggota, baik di dalam maupun luar negeri, tetapi juga memiliki visi strategis yang adaptif terhadap dinamika zaman. Ketua Umum baru harus bisa membawa organisasi ke arah yang lebih mandiri secara finansial, berdaya saing, dan memiliki citra positif di mata publik.

- Advertisement -

Kriteria Pemimpin Masa Depan
Ketua Umum KKSS ke depan perlu memiliki sejumlah karakter utama:
Visi yang jelas dan berorientasi masa depan, tidak semata-mata menjaga tradisi, tetapi juga mentransformasikannya untuk menjawab tantangan global.

Kemampuan membangun jejaring luas, baik dengan pemerintah, pelaku usaha, maupun komunitas diaspora Sulawesi Selatan di berbagai penjuru dunia.
Keterampilan kolaborasi dan diplomasi, guna membuka peluang kerja sama yang bermanfaat bagi peningkatan kapasitas dan kesejahteraan anggota.

Komitmen terhadap nilai-nilai budaya, khususnya Siri’ dan Pacce sebagai fondasi moral dan etika kepemimpinan.
“Engka maka na malomo”, yakni sosok yang dihormati karena memiliki kedalaman pengetahuan, keteguhan prinsip, dan keteladanan. Pemimpin yang ada isinya, tidak sekadar tampil, tetapi mampu menjadi penopang dan pengarah yang berwibawa.

Musyawarah untuk Mufakat: Tradisi dan Demokrasi

Proses pemilihan seyogianya mengedepankan prinsip musyawarah untuk mufakat. Pendekatan ini mencerminkan perpaduan harmonis antara kearifan lokal dan semangat demokrasi, di mana keputusan lahir dari dialog, pertimbangan kolektif, dan semangat persatuan—bukan sekadar suara mayoritas.

Menjunjung Tinggi Siri’ Na Pacce
Sebagai organisasi berbasis budaya, KKSS harus terus menanamkan nilai Siri’ (harga diri dan kehormatan) dan Pacce (kepedulian dan solidaritas) dalam setiap aspek kepemimpinan dan program kerja. Ketua Umum yang ideal adalah sosok yang mampu mewujudkan nilai-nilai ini dalam kebijakan dan tindakan nyata.

Mewujudkan Organisasi yang Maju dan Bermakna

KKSS tidak hanya merupakan wadah bagi diaspora, tetapi juga aktor strategis dalam pembangunan sosial, ekonomi, dan budaya bangsa. Oleh karena itu, pemilihan Ketua Umum harus dilakukan dengan pertimbangan matang, penuh kebijaksanaan, dan menjunjung tinggi semangat kebersamaan.

Penutup

Mubes KKSS 2025 bukan sekadar ajang pergantian kepemimpinan, melainkan momentum penting untuk merancang masa depan organisasi yang lebih kuat, harmonis, dan relevan. Dengan memilih Ketua Umum yang visioner, berintegritas, engka maka na malomo, memiliki jejaring luas, serta berkomitmen pada budaya dan kemajuan organisasi, KKSS dapat terus menjadi kekuatan positif yang membawa manfaat nyata bagi anggota dan bangsa Indonesia secara keseluruhan.

Ketua BPW KKSS Provinsi BantenKetua BPW KKSS Provinsi Banten

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here