PINISI.co.id- Kejahatan di era digital telah mengalami transformasi drastis. Tidak lagi selalu ditandai dengan kekerasan fisik atau kejar-kejaran di jalanan, ancaman kini bergerak senyap melalui sistem teknologi canggih. Hilangnya aset digital senilai Rp300 miliar hanya dalam waktu 14 menit menjadi gambaran nyata wajah baru kejahatan tersebut.
Fenomena ini diangkat secara komprehensif dalam Naskah Strategi Perorangan (NASTRAP) Polri karya Kombes Pol Dr. M. Arsal Sahban, yang membahas strategi Polri dalam menghadapi dampak negatif teknologi blockchain terhadap stabilitas keuangan negara. Atas gagasan strategisnya, NASTRAP tersebut dianugerahi Penghargaan Sanyata Sumanasa Wira Aksara Utama (Novelty) sebagai NASTRAP terbaik di lingkungan Sespimti Polri.
Penghargaan tersebut diberikan karena tulisan Arsal dinilai menghadirkan ide baru dengan tingkat kebaruan tinggi, mengangkat jenis kejahatan yang belum banyak dibahas dalam NASTRAP maupun kajian ilmiah sebelumnya. Fokusnya bukan lagi sekadar cyber crime, melainkan cyber dependent financial crime β kejahatan berbasis teknologi yang secara langsung menargetkan sistem ekonomi dan keuangan nasional.
NASTRAP ini merupakan ringkasan eksekutif (executive summary) dari pemikiran strategis Arsal, yang berfungsi sebagai pengantar untuk memahami arah, urgensi, serta tantangan yang dihadapi Polri di era teknologi blockchain.
Salah satu ilustrasi krusial yang diangkat adalah peristiwa pada 11 November 2024, ketika aset digital senilai Rp300 miliar raib dalam hitungan menit. Tidak ada perpindahan fisik, tidak ada suara, hanya aliran data yang berpindah lintas blockchain, lintas negara, dan lintas yurisdiksi.
Pelaku berada di satu negara, server di negara lain, sementara dompet kripto tercatat di wilayah berbeda. Dalam waktu singkat, dana dialihkan melalui beberapa chain, masuk ke mixer, dan berakhir di Virtual Asset Service Provider (VASP) luar negeri. Ketika permintaan Mutual Legal Assistance (MLAT) diajukan, aset tersebut telah lenyap tanpa jejak.
Kasus ini tercatat sebagai serangan terhadap platform kripto domestik INDODAX, yang hingga kini belum sepenuhnya terungkap. Di tingkat global, peretasan Axie Infinity β Ronin Bridge pada 2022 yang merugikan sekitar Rp8,8 triliun menjadi bukti lain betapa masif dan sulitnya kejahatan ini ditangani. Pelaku tidak teridentifikasi, dan dana tidak pernah kembali.
Sementara itu, kasus Worldcoin menunjukkan tantangan berbeda namun sama seriusnya. Jutaan data biometrik retina warga Indonesia dikumpulkan dan dikonversi menjadi aset digital oleh entitas global, namun penegak hukum menghadapi kesulitan dalam menemukan dasar pidana yang tegas untuk bertindak.
Menurut Arsal, seluruh fenomena tersebut menegaskan bahwa kejahatan keuangan berbasis blockchain bersifat cepat, anonim, lintas batas negara, dan berdampak sistemik. Jika tidak diantisipasi secara strategis, negara berisiko selalu tertinggal satu langkah di belakang pelaku kejahatan.
βIni bukan fiksi, ini sudah terjadi. Di era blockchain, yang menentukan bukan siapa yang paling kuat, tetapi siapa yang paling siap. Dan di titik inilah kepemimpinan Polri diuji,β tegasnya dalam NASTRAP tersebut.
NASTRAP ini dipaparkan pada 3 Desember 2025 di hadapan tim penguji, kemudian diseleksi kembali pada 4 Desember 2025 di hadapan Kasespim Polri bersama 13 peserta didik dengan NASTRAP terbaik dari tiap kelompok uji. Hasilnya, karya Arsal ditetapkan sebagai yang terbaik.
Penghargaan Sanyata Sumanasa Wira Aksara Utama (Novelty) secara resmi diserahkan pada yudisium 16 Desember 2025, yang sekaligus menandai berakhirnya proses pendidikan pembentukan kepemimpinan strategis bagi peserta Sespimti Polri Dikreg ke-34, Sespimmen Polri Dikreg ke-65, SPPK Angkatan ke-2, dan Sespimma Polri Angkatan ke-74 Tahun Ajaran 2025.
Penilaian novelty diberikan karena NASTRAP ini dinilai relevan, visioner, dan strategis dalam menjawab tantangan kejahatan modern. Sebuah pengingat bahwa di tengah laju teknologi yang kian cepat, keamanan negara tidak hanya diuji di ruang fisik, tetapi juga di balik barisan kode dan transaksi digital. (Lif)












