Nendang di Lidah, Mencicipi Kuliner Khas Makassar di Café Turatea Subang

0
1072
- Advertisement -

PINISI.co.id- Bukan di Bandung, tapi di Subang, kota kecil di Jawa Barat yang coba dijajaki kuliner khas Makassar yang sudah populer seperti coto maupun yang spesial seperti menu singkong dan pisang goreng dengan sambal sebagai padanannya. Langka dengan rasa otentik.

Dua menu ini agaknya menjadi andalan resto Pisang Jawara & Café Turatea.

Pemilik usaha Milda Hamdja tak lain adalah perempuan asal Makassar yang menetap di Subang hendak mempopulerkan kuliner Makassar kepada warga Subang di luar masyarakat Sulawesi Selatan yang sudah melekat dengan kudapan yang maknyus ini

Soal harga, jangan kuatir sebab menunya juga pas dengan kantong anak tongkrongan Subang. Ekonomis. Pas pula dengan kultur Sunda yang familiar dengan gorengan dan sambelan. Mungkin sekali mencicipi pisang goreng yang agak mengkal dicocol dengan sambel, akan hadir sensasi di lidah. Nendang dan yakin pasti nambah.

Menu lainnya seperti jalangkote dan minuman sarabba, senyawa dengan  singkong dan pisang goreng, sudah membikin perut setengah penuh sehingga obrolan makin asyik belaka.

- Advertisement -

Suasana café yang didandani kekinian, ditambah menu-menu pilihan, berikut sejumlah fasilitas Wifi, audio karaoke makin membuat betah. “Untuk acara formalnya juga ada, seperti tempat untuk pertemuan, rapat, presentasi, atau yang mau ultah, syukuran,” ucap Milda.

Lebih dari itu, Milda menambahkan, cafenya menerima pesanan untuk berbagai macam acara serta delivery order. Untuk ruangannya terdiri dari  indoor room dan outdoor room, ruangan mampu menampung jumlah konsumen hingga 30 orang.

Meski tergolong baru, berdiri di bulan Juni  2021, Café Turatea sudah dilirik dan ramai dikunjungi. Di tengah deraan pandemi yang tidak diketahui kapan usainya, Milda cukup berani dan bisa membaca peluang merintis usaha saat resto lainnya sedang tiarap.

Terletak di lokasi yang strategis, Jalan Raya Kalijati Subang No 20 Dawuan Subang, tak jauh dari pusat keramaian anak-anak muda.

Dengan pengeluaran awal untuk dekorasi, interior serta perlengkapan kafe mencapai ratusan juta, kelebihannya, seluruh karyawan 11 orang diberikan fasilitas BPJS Tenaga Kerja dan BPJS Kesehatan. Walau dengan modal yang terbatas, Milda mengajak anggota keluarga atau teman dekat untuk membantunya, salah satu nya adalah chief yang dimilikinya sekarang.

Bagi yang hendak plesiran di Subang, rugi rasanya bila tak mampir untuk sekadar menyeruput kopi atau sarabba ditemani singkong atau pisang goreng. Apalagi dibuka setiap hari pada pukul 09.00 hingga 23.00.

Menenggak sarabba atau memungkasnya dengan coto, mengikat batin dengan kampung halaman, apalagi sudah lama tidak menginjak kampung halaman. Ke Subang di café Turatea,  rindunya pasti terbayar.

(Daeng Malino)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here