PINISI.co.id- Prof. Dr. Nurhayati Djamas MA, M.Si, Senin 7 Oktober 2024 telah kembali ke pangkuan Ilahi dengan tenang. Hidupnya telah diabdikan untuk keluarga, umat, bangsa dan negara.
Di masjid Al Azhar Jakarta, Kak Nur atau Uni Non akrab disapa, ia disholatkan dan didoakan oleh banyak jamaah. Dijelaskan, puluhan buku sudah dibuatnya sebagai sumbangan pemikiran untuk bangsa.
Bukan hanya Al Ashar, Keluarga Besar HMI yang kehilangan Kak Nur, tapi juga tempat lain di mana ia banyak berkiprah.
Mengenal Kak Nur begitu baik, sekalipun berjarak, tapi dekat di hati. Selain cerdas dengan ilmu mumpuni, ramah dan rendah hati. Bijak dan teguh pada prinsip.
Kak Nur tiada lelah meluruskan jika ada sesuatu melampaui alam pikir, akal terutama agama. Seiring kebebasan berpendapat terutama di medsos tak jarang berhadap pada sesuatu melampaui adab untuk seorang senior yang ditokohkan. Ia tetap menyuarakan kebenaran.
Aktivis tulen tetap bernarasi pada tumpukan serakan yang mesti diluruskan. Berani, berdasar dalam pijakan nurani sebagai insan akademis, pencipta, pengabdi ia jalani.
Kak Nur sosok tak butuh cermin untuk dipuja. Yang dia lakukan bagaimana ia manfaat sebesar-besar manfaat pada generasi bangsa. Hidupnya sebagai aktivis tentu tak pernah sepi.
Kak Nur sudah menjadi cermin bagi kami. Pejuang yang tak pernah menyerah. Senyuman adalah pemberian yang selalu menghiasi wajah dan sapaan hangat darinya.
Seribu langkah Kak Nur, 10 atau 20 langkah adalah ikhtiar mengikuti jejak bayangan saja. Kak Nur salah satu pendiri FORHATI ini adalah senior kesayangan. Bukan hanya cerita, tapi tumbuh dari hati penuh kasih dan cinta.
Ketulusan Kak Nur adalah segalanya. Kehilangan saat Kak Nur sudah berada di sisiNya. Tiada mampu menahan tetesan air mata.
Inn syaa Allah, Sang Pencipta Maha Penyayang, tempat kita berpulang akan memberikan tempat Yang Mulia di sisiNya, sebagai mana kami, saya menyayangi Kak Nur.
Al Fatiha untuk Kak Nurhayati Djamas.
(Jumrana Salikki)