PINISI.co.id- Pameran lukisan bertajuk “Gelora Warna Warni Indonesia: Dari Semangat Sumpah Pemuda dan Nilai Kepahlawanan” resmi dibuka di Lantai 4 Gedung Perpustakaan Nasional RI, Jakarta Pusat. Acara ini diinisiasi oleh Guyup Pelukis Nusantara (Gupenusa) yang diketuai Eddy Kamal, dengan Sigit Wicaksono sebagai ketua panitia.
Mantan Kepala Galeri Nasional Pustanto Suhartono yang hadir memberi sambutan menegaskan pentingnya seni sebagai media ekspresi dan pembawa pesan moral bagi masyarakat. Ia juga mengapresiasi konsistensi Gupenusa dalam memajukan seni lukis Indonesia. “Momentum ini tepat untuk menumbuhkan nilai persatuan dan karakter bangsa di kalangan generasi muda,” ujarnya.
Ketua Gupenusa, Eddy Kamal, menjelaskan bahwa pameran kali ini menghadirkan 98 pelukis dari berbagai daerah dengan beragam aliran — dari naturalis hingga abstrak-ekspresionis. Ia berharap ajang ini tidak sekadar menampilkan karya, tetapi juga menjadi ruang belajar lintas generasi antara pelukis senior dan muda. “Yang junior belajar ke senior, yang senior memberi masukan pada karya generasi baru,” katanya.
Eddy juga menekankan pentingnya pelukis muda menumbuhkan ciri khas dan jati diri dalam karya mereka agar tetap eksis di dunia seni rupa. Pameran ini, katanya, mencerminkan keberagaman pelukis dari Sabang hingga Merauke, dengan partisipasi sekitar 50% dari seluruh wilayah Indonesia.
Salah satu peserta, Apry Messah, pelukis asal Kupang yang kini menetap di Bogor, menuturkan tantangan pelukis daerah seperti keterbatasan bahan, pasar seni yang kecil, dan jarak dari pusat kesenian nasional. Meski begitu, komunitas di NTT masih aktif berkreasi dan pernah mengadakan pameran di Atambua dan Dili, Timor Leste.
Kurator pameran Yen Iskandar dan Karenina turut memfasilitasi penjualan karya dengan sistem komisi antara 10–30% sesuai rentang harga.
Secara keseluruhan, pameran berjalan sukses dan penuh keakraban. Lukisan-lukisan yang dipamerkan dinilai menarik dan layak menghiasi berbagai ruang publik maupun pribadi. (Irfan Ahdiyat)














