Pemetaan Desa Bontobaji, Siap Bersaing dan Wujudkan SDGs Desa dengan Data Valid

0
661
- Advertisement -

PININI. co. id- Inisiasi pemuda melakukan pemetaan desa Bontobaji yang dipimpin oleh Tasman Ambar Mattuliang dan dampingi langsung oleh Kepala Desa Bontobaji M. Nasir H dan Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Irham Basman.

Sebelumnya, Tasman telah menyelesaikan pemetaan 5 Desa di Kabupaten Badung Provinsi Bali dibawah naungan Yayasan Bhumi Bagya Jakarta dan Rumah Intaran Bali. Pemetaan desa wisata dan desa adat Bali yang kini menjadi desa tujuan banyak wisatawan lokal maupun asing. Dengan mengandalkan database desa yang valid, sehingga desa tersebut mampu mensinergikan program-program pembangunan desa dengan pemerintah daerah maupun pusat.

Merasa punya beban dan tanggungjawab sebagai pemuda yang lahir di Desa Bontobaji, sehingga Tasman terpanggil menginisiasi pemetaan di desanya yang dibantu oleh pemuda desa yang potensial dan dukung penuh oleh pemerintah desa.

“Sejak awal terlibat pemetaan desa di Bali, saya sudah rencanakan. Tapi karena baru selesai, makanya baru mulai di desa tempat saya lahir.” jelas Tasman di Jakarta

Selain diharapkan database dari hasil pemetaan bisa dimanfaatkan untuk menjemput program-program pemerintah baik daerah hingga pusat juga pemetaan sangat berguna untuk melihat potensi yang dimiliki oleh desa. Ini akan memudahkan kita dalam mempromosikan desa kepada pemerintah juga swasta dalam mengembangkan desa dengan tetap mempertahankan budaya lokal.

- Advertisement -

“Jika seluruh data primer dan sekunder sudah kami peroleh, output langsung yang kami berikan ialah database desa, buku desa, photobook desa, video desa, website desa hingga aplikasi desa. Berdasarkan itu semua akan kelihatan potensi-potensi desa yang bisa kita kembangkan. Meski SDGs Desa erat kaitannya dengan era revolusi industri 4.0 bukan berarti akan menghiraukan adat budaya lokal. Sebab yang saya tahu, kenapa Bali sangat dikenal sebenarnya bukan karena pantainya tapi faktor yang paling mendorong disana ialah karena budayanya.” tambah Tasman

Menurutnya, justru desa yang masih punya adat dan budaya lokal ditengah masyarakat itu bisa jadi keunggulan untuk memajukan desa. Yang terpenting ialah punya datanya, tahu alurnya, ada inisiatif membangun desa apalagi jika didukung dengan relasi yang baik ke pemerintah.

Sebagaimana diketahui bahwa desa Bontobaji ialah desa yang perbatasan langsung dengan desa Tanah Towa sebagai kawasan adat sehingga masyarakatnya masih kental budaya lokalnya.

Senada dengan yang disampaikan oleh ketua BPD desa Bontobaji, Irham Basman sadar akan potensi yang dimiliki oleh desa Bontobaji. Hanya saja belum dimaksimalkan penuh.

” Bontobaji punya kekayaan alam, punya potensi SDM yang mumpuni hanya saja kita belum maksimalkan dan ini yang akan kami mulai kerjakan semua setelah memegang data yang valid dari hasil pemetaan.” ungkap Irham Badan Ketua BPD desa Bontobaji

Meski beberapa output yang diharapkan dari pemetaan tersebut belum dipahami sepenuhnya oleh aparatur sehingga dalam pemetaan tetap dilakukan pendampingan dan pembinaan teknis agar output yang diharapkan maksimal. Mulai memanfaatkan teknologi untuk memudahkan pengerjaan layanan di desa tentu akan lebih efektif dan efisien juga transparansi pemerintah desa akan tercapai.

“Kami mengapresiasi niat anak-anak muda ini yang melakukan pemetaan desa. Dan kami berharap tetap mendampingi desa dan turut aktif terlibat membangun desa Bontobaji.” tutup Irham Basman

Beberapa aplikasi milik pemerintah dan personal bisa dimanfaatkan di desa untuk memudahkan pekerjaan. Bahkan kemendes PDTT mengarahkan desa untuk memanfaatkan website dan aplikasi yang disediakan agar desa bisa didampingi dan pantau. Tapi semuanya itu hanya bisa dilakukan jika kita mempunyai validasi database desa yang dihasilkan dari pemetaan desa dengan berpedoman pada standar Spesifikasi Teknik Penyajian Peta Desa Badan Informasi Geospasial sesuai amanat yang tertuang dalam Peraturan BIG Nomor 3 tahun 2016 . Sehingga pada akhirnya mampu memproteksi potensi-potensi desa untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian desa dengan gotong royong.

(Alfian Salassa)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here