Pemimpin dan Kepemimpinan Bangsa yang Berbasis Budaya

0
671
- Advertisement -

Kolom Fiam Mustamin

TERASA kita perlu membicarakan hal judul itu dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang saat ini menjadi sorotan dalam tahun politik Pemilihan Umum Legislatif dan Presiden tahun 2024.

Apakah pemimin itu dilahirkan secara genetis atau dibentuk / dikader dengan pendidikan.

Negeri dan bangsa Nusantara ini memiliki keragaman dari ratusan suku bangsa dengan kekayaan warisan Kearifan budayanya ( kepemimpinan ) dalan satu kaum etnis.

Pemimpin yang tercipta dari kaum itu sifatnya Trah Genetis yang terpilih, dapat kita rujuk dari era pemerintahan kerajaan.

- Advertisement -

Sebagai referensi dari ratusan etnis suku bangsa itu kita rujuk ke tiga suku bangsa ; Jawa, Sumatera dan Sulawesi.

Di Jawa dikenal dengan warisan Hasta Brata yang berpedoman pada delapan nilai/ sifat alam ; Surya/ cahaya matahari sebagai energi kehidupan, Condra/ bulan penerang makhluk dari kegelapan, Samudra/ laut luas dengan kelapangan dan ketulusan hati, Kartika/ bintang, Angkosa/ awan, Maruta/ angin, Dahono/ api dan Warih/ air dengan kepemimpinan yang mempunyai kemampuan menyesuaikan diri/ adaptif, Manunggaling Kawula Gusti.

Lalu pada etnis Minang di Sumatera Barat, tata kehidupannya yg berpedoman pada adat. Adat basandi Syarak, syarak basandi Katabullah.
Syarak mangato, Adat mamakai.

Kemudian di etnis Bugis Makassar di Sulawesi Selatan telah mewarisi adat demokrasi sejak lahir: Ade Emmi Napopuang/ hanya tunduk pada hukum yang ada.

Sifat keterpilihan seorang Raja/ Arung/ Pemimpin kaum apabila ia memiliki kwalifikasi ; Alempureng / kejujuran, Amacang / kecendekiaan/ kearifan, Agettengen / ketegasan dan keberanian bertindak atas kepentingan maslahat, Akkareso / ikhtiar kerja dan Appesonang / berserah diri memohon keridhoaan Allah Swt.

Kemudian dalam kekuasaan pemerintahan itu, pemimpin tunduk kepada hukum kesepakatan/ kontrak kaum yang disebutkan dalam Lontara ;
rusa taro arung, tenrusa
.taro ade, rusa taro ade tenrusa taro amang, rusa taro amang tenrusa to maegae yang artinya, batal ketetapan raja tidak batal ketetapan adat, batal ketetapan adat tidak batal ketetapan kaum, batal ketetapan kaum tidak batal ketetapan rakyaat/ orang banyak.

Bagaimana dengan pemimpim yang dibentuk?

IDEALNYA perpaduan keduanya yang memiliki trah genetis dan terbentuk karena mengalami proses terkaderisasi.

Calon pemimpin yang penting teruji dengan kompetensi kapasitas / track recordnya tidak cukup hanya dengan kekuatan akomodasi pembagian kekuasaan politik semata.

Calon pemimpin itu bisa menurutkan sifat air yang mengalir dari atas ke bawah dan memberi kehidupan yang di airinya dengan sebutan Mangelle Pasang Massolong Pawo/ air pasang yang tidak terbendung.

Calon pemimpin bangsa itu diurut dari level daerah Kabupaten Kota, Provinsi hingga Menteri dan Presiden di Pusat Pemetintahan.

Terpenting dari semua itu ialah calon pemimpin yang memiliki sikap integritas dan moralitasnya.

Bisa dilahirkan, bila kita, rakyat yang berkehendak menyeleksi calon pemimpin yang sudah terkur rekam jejaknya, bukan calon yang dibangun dengan rekayasa pencitraan.

Legolego Ciliwung
1 Maret 2023.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here