PINISI.co.id- Untuk menyiasati kekeringan yang kerap menghambat percepatan tanam padi di wilayah Lampung Selatan, pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian melakukan uji coba penanaman padi varietas Inpari 35 Salin Agritan di halan seluas satu hektar, di Desa Bandan Hurip Kecamatan Palas, pada November 2019 lalu.
Menurut Direktur Perbenihan Takdir Mulyadi, pola tanam sistem tabela (tabur benih langsung) pada pertanaman denplot padi inpari 35 Salin Agritan.
“Jika pertanaman denplot ini berhasil, maka ini dapat ditiru di kecamatan lainnya dengan kondisi ekosistem yang sama terutama yang mempunyai luas lahan sawah seperti di Kecamatan Sragi dan Kecamatan Candipuro,” kata Takdir.
Keunggulan uji coba tanam benih langsung varietas Inpari 35 Salin Agritan ini lantaran memiliki ketahanan terhadap air payau atau air asin ini. Juga sebagai upaya percepatan tanam di wilayah yang kerap terdampak air asin.
“Upaya ini tentunya akan menambah luas percepatan tanam di di Lampung Selatan. Terutama daerah yang terkena dampak air asin, salah satunya Kecamatan Palas,” tambah Takdir.
Sementara itu Plt, Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Pekebunan Lampung Selatan, Noviar Akmal menjelaskan wilayah Lampung Selatan terdapat tiga kecamatan yang yang kerap terdampak air asin, yaitu Kecamatan tersebut yaitu, Kecamatan Palas, Sragi dan Candipuro.
Dengan percepatan tanam dengan uji coba gerakan tanam melalui demplot padi inpari 35 salin agritas diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada petani untuk lebih memanage penanaman padi yang ada. Sehingga petani sendiri yang lebih mngetahui kapan akan menanam padi dengan kondisi air tawar dan kapan melakukan penanaman saat air pasang laut atau air asin.
“Minimal petani telah mempunyai pengetahuan tentang varietas yang akan dipakai untuk pergiliran varietas dan juga mengetahui jenis padi yang harus ditanam saat kondisi kemarau ataupun hujan,” pungkas Takdir.[Ismanto