PINISI.co.id– Warga Kerukunan Keluarga Daerah Barru KKDB bersama warga KKSS lainnya menghelat buka bersama di kediaman Ketua Umum KKDB Barru H.M. Yasin Azis, kawasan Bintaro Jaya Jakarta, Rabu (19/3/2025).
Setelah buka puasa, dilakukan ibadah shalat tarawih dengan imam ustadz Zaitun Rasmin, dilanjutkan dengan kultum yang membahas keindahan dan keberkahan bulan Ramadhan. Pada sesi tanya jawab, kultum ini penuh dengan kelakar lantaran sejumlah jamaah lelaki menanyakan bagaimana tips berpoligami.
Dari BPP KKSS, selain Ketua Umum Muchlis Patahna, hadir Sekjen A
Karim berikut wakil Ketua Umum Muslimin Mawi dan Wakil Ketua Dewan Penasehat Andi Jamaro Dulung.
Sejumlah pemuka warga Barru hadir, antara lain Machmud Rachimi, Andi Mappaganti, Abdul Muid Nawawi dan beberapa ketua Pilar yaitu Ketua Pilar Pangkep Zaenal A. Sahabuddin Ketua Pilar Bulukumba Jumrana Salikki, Ketua Pilar Kebugis Mashur Bin Moch Alias, Ketua Pilar Enrekang ( Maspul) Andi Rukman Karumpa, Pilar Luwu dan Soppeng diwakili oleh Sekjennya masing-masing yaitu Jaya Lupu dan Aprial Hasfa serta Ketua BPW KKSS DKI Samsul Zakaria berikut Pengurus Pilar lainnya diwakilkan dari Gowa, Bone, Wajo, Sinjai, dan Maros.

Dalam sambutan tuan rumah yang disampaikan dalam bahasa Bugis, HM. Yasin Azis pada intinya mengingatkan pentingnya saling berkunjung dan bersilaturahmi, antara warga Barru dan KKSS. Silaturahmi itu berwujud rupa dan hati sebagai suatu ikatan keluarga besar.
Yasin juga mendoakan buat warga KKSS yang sedang sakit, seraya melantunkan harapan agar warga KKSS yang otomatis adalah juga warga Barru selalu hidup harmonis, hadir untuk saling sipakatau, siamasei, sehidup sesurga.
Sebaliknya Ketua Umum Muchlis Patahna mengapresiasi Pilar Barru yang menggelar buka bersama seperti juga pilar-pilar lainnya; Luwu, Soppeng, Bulukumba, Gowa. “Semoga ini menjadi amal ibadah bagi kita semua,” katanya singkat.
Sebelum beduk, Hafid Abbas menyampaikan tausiah yang menggali filosofi orang Barru terkait hati yang bersih dan bening (macinnong).
Banyak kearifan pada budaya dan sejarah Barru. Ditandai dengan alam nan agung yang berperan membentuk karakter pribadi orang Barru yang memiliki hati yang indah.
“Ini filosofi yang indah. Ati macinnong.
Banyak nilai-nilai dan pesan orang Bugis kepada umat untuk selalu berkarya sebagaimana yang terpancar dalam diri Pak Yasin Asiz. Di mana perahu itu melabuh di situlah berkarya. Perahu itu bisa juga bermakna rumah,” kata guru besar di UNJ Jakarta ini.
Di rumah itu, atau di perantauan, masyarakat Bugis Makassar sejatinya menyinarkan cahaya kebaikan, sipatuo sipatokkong. Saling menghidupi dan saling menegakkan. (Lip)