Penyanyi Fryda Lucyana Saksikan Pemakaman Ayah Secara Virtual Covid19

0
673
- Advertisement -

Catatan Ilham Bintang

Artis Penyanyi Fryda Lucyana merasa cukup lega bisa menyaksikan pemakaman ayah tercinta, almarhum Fadhly Ilhamy, Jumat (16/7) pagi di San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat.

Fadhli (78) meninggal dunia Kamis (15/7) pukul 13.54 di RSPP Modular Simpruk karena terpapar virus Covid19. Pemakaman mengikuti protokol kesehatan, dihadiri oleh 10 keluarga dekat. Antaranya, istri almarhum Ibu Hj. R.rr. Sri Sumartinah, S.H, suami Fryda, Ir. Adi Rachmanto, MBA, dan R Rachmad, mertua Fryda.

“Cukup lega ada liputan live streaming yg semalaman sulit saya dapatkan. Akhirnya ada yang menyanggupi dalam waktu 1 jam utk bisa ready on air…sehingga saya bisa mengikuti prosesi pemakaman Papa,” ungkap Fryda. Menggunakan masker oksigen dari dalam kamar perawatan di RS Muhammadiyah Taman Puring, Jakarta Selatan, Fryda mengukuti pemakaman ayahnya dengan rasa campur aduk.

Fryda dirawat di RS karena terpapar Covid19. Ia sudah dua kali terpapar. Yang pertama bulan September 2020 ( bukan Oktober seperti ditulis sebelumnya).

- Advertisement -

” Tetapi ya…jujur campur aduk juga dengan perasaan yg sedih banget dan ada rasa kurang puas karena tidak bisa menghadiri pemakaman Papa secara langsung. Didesak menguatnya rasa rindu sama Papa karna saya sama sekali tidak punya kesempatan utk mendampingi Papa di saat sakaratul maut, tidak bisa lihat Papa untuk terakhir kali, apalagi memeluk, mencium, memandikan dan menyolatkan jenazah Papa, ” ungkapnya.

Namun di sisi lain, dengan melihat makam dan nisan sementara ayahnya tadi memberinya dorongan semangat agar lekas sembuh, supaya bisa segera berziarah ke makam Itu.

Tiga kali PCR

Seperti diceritakan, Fryda dua kali terpapar virus Covid19. Dan, sebelum dirawat di RS sekarang, ia melakukan tiga kali swab PCR. Swab pertama, negatif. Swab kedua, hasilnya terlambat keluar. Lalu dilanjutkan dengan swab PCR ketiga. Hasil kedua dan ketiga hampir berbarengan keluarnya. Dua-duanya positif. Yang berbeda hanya CTnya. Swab PCR ketiga, CTnya drop dibandingkan swab kedua. “Pengalaman ini membuat kita harus berhati-hati,” kata Fryda mengingatkan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here