PINISI.co. id– Berbagai rangkaian acara mewarnai Pelantikan Pengurus BPW KKSS Jawa Timur, digelar antara lain pagelaran Seni Diaspora Budaya Sulawesi Selatan, di Gedung Balaikota Kota Batu, Jawa Timur. Sabtu malam (22/2/20).
Dibuka tarian abbulosibatang dengan irama gendang yang rancak, bertalu-talu, tari ini merangkum empat etnis: Bugis, Makassar, Mandar dan Toraja yang, masing-masingnya mempersembahkan nomor tarian.
Kemudian di sela pembacaan puisi yang bertajuk Ini Nusantara yang dihantar dengan pesan-pesan untuk kita saling menenggang.
Untuk memandu penonton yang memenuhi aula Balaikota termasuk yang duduk di balkon — iringan musik sinrilik — seni bertutur Makassar dihantar Jamal Gentayangan dan Nurdin Sijaya — mampu mengikat hadirin hingga pertunjukan usai.
Menurut Jamal yang juga anggota Departemen Seni Budaya BPP KKSS, kolaborasi seni antara Makassar dan Jawa Timur didasari pada jejak sejarah diaspora orang-orang Bugis Makassar yang mendatangi Jawa sejak abad-abad lampau sehingga terjadi akulturasi budaya antar keduanya.
Sebagai seorang koreografer, Jamal berhasil menyuguhkan roh tarian
kalompoanna parasanaganta, dirajut musik dan tari reog kendang dan passirilina Mangkasara.
Demikian juga sentuhan musik dan tari Madura, Tulung Agung hingga nyanyian rindu siriāta karaeng — inspirasi dari Karaeng Galesong mampu membawa kita ke masa lalu tentang kecintaan dan kejuangan Galesong.
Gendang Makassar dengan beat yang cepat diimbangi dengan musik perkusi Jawa yang lembut nan syahdu melahirkan irama yang harmoni. Sebuah sajian yang padu.
Ketua BPW KKSS Jatim Amiruddin Harun merasakan atmosfer pergelaran ini, demikian pula Ketua Umum KKSS Muchlis Patahna dan Sekjen KKSS And. Karim serta ratusan penikmat yang baru beranjak dari duduk nya hingga selesai.(Lip)