Kolom Muchlis Patahna
Panta rhei adalah ajaran filsuf Yunani kuno Heraclitus yang artinya “segala sesuatu mengalir”. Ajaran ini menggambarkan bahwa segala sesuatu dalam kehidupan selalu berubah dan mengalir.
Dalam konteks evolusi KKSS, semua mengalir semua berubah, yang awal sejarahnya dari PKS (Persatuan Keluarga Sulawesi) — kemudian bermetamorfosa menjadi KKSS.
Sejumlah tokoh masyarakat Sulawesi Selatan bekonsolidasi agar organisasi berjalan efektif dan berdaya guna, maka KKSS pun berdiri pada 12 November 1976, 49 tahun lalu. Roh dan akar KKSS adalah budaya dan nilai-nilai luhur Bugis Makassar Mandar dan Toraja. Namun dalam kepengurusan, KKSS dikembangkan dengan struktur kenegaraan dan pemerintahan.
Sekiranya pemekaran terjadi dan tampaknya itu sulit dihindari seperti tulisan Zainal Abidin di PINISI.co.id, (30/3/2025) maka otomatis roh dan akar budaya 4 etnis Bugis Makassar Mandar dan Toraja tidak pararel dengan struktur negara dan pemerintahan. Dengan demikian pilihan kita adalah, apa ikut struktur atau berlandas pada roh dan akar budaya 4 etnis ini?
Kita sejatinya harus memegang teguh nilai-nilai magetteng dengan roh, jiwa dan akar budaya 4 etnis maka “panta rhei” KKSS berubah jadi K2BM2T (Kerukunan Kelurahan Bugis Makassar Mandar dan Toraja) bukan sesuatu yang mustahil.
Pasalnya, rencana pemekaran Provinsi Sulawesi Selatan sebatas pada wilayah geografis, sementara nilai-nilai tradisi budaya dan adab, suku Bugis Makassar Mandar dan Toraja melampaui ruang dan waktu dan diikat dalam satu cara pandangan dunia (world view) yang mirip satu sama lain. Filosofi siri misalnya menjadi acuan nilai pada semua masyarakat Bugis Makassar Mandar dan Toraja.
Selama ini masyarakat Sulawesi Selatan memainkan peran penting dalam menjaga warisan budayanya agar tetap lestari. Mereka hidup dengan menjalankan nilai-nilai luhur sambil merawat identitas kulturalnya.
Maka negara sesungguhnya membutuhkan organisasi paguyuban semacam KKSS atau apapun namanya kelak. Sebab tanpa peran serta masyarakat, pemerintah akan kesulitan menangani permasalahan sosial politik yang selalu dinamis.
