Puasa Ramadhan Bersama Orangtua di Kampung yang Selalu Dirindukan

0
519
- Advertisement -

Kolom Fiam Mustamin

DUA peristiwa yang membatin dalam kehidupan ini akan selalu dirindukan.

Pertama, menyambut puasa bulan suci ramadhan dan kenangan bersama kedua orangtua dalam menjalankan ibadah puasa itu di kampung halaman.

Peristiwa menyambut bulan ramadhan satu hal yang begitu mengesankan, dimana kaum laki-laki mempersiapkan logistik berupa ketersedian padi, kayu bakar, buah kelapa, pisang dan buah buahan lainnya.

Sementara kaum ibu-ibu menyiapkan kebutuhan masak seperti beras, lauk dan penganan dan berbagai macam kue.

- Advertisement -

Menjelang puasa dapat disaksikan ketersedian kayu bakar dan kelapa yang tersusun di bawah kolong rumah panggung.

Ibadah Ramadhan

BEBERAPA peristiwa ibadah ramadhan itu antaranya menjelang buka puasa. Dapat disaksikan kesibukan memasak di setiap rumah dengan asap dan semburan aroma yang dimasaknya.

Setelah buka bersama dan shalat berjamaah di masjid, masing masing anggota keluarga duduk melingkar/ massulengkah untuk makan bersama.

Setelah itu bergegas kembali ke masjid untuk shalat Isa dan taraweh. Anak tinggal di masjid untuk mengaji dan mengikuti wejangan guru.

Menjelang sahur, anak-anak secara bergiliran menggotong lonceng untuk membangunkan kaum ibu memasak dan seterusnya sahur bersama.

Momen sahur ini sangat mengharukan ditengah malam sunyi bila mengingat ada anggota keluarga yang telah berpulang, suasana terbaca dengan masing-masing ekspresi tatapan mata sedih tak terucapkan yang sudah tiada.

Lanjut shalat subuh dan mendengarkan tausyia hingga fajar.

Malam Lebaran Tiba

SEPULUH hari terahir intensitas ibadah menyelesaikan khatam Al Quran, selain persiapan Lebaran dengan menyiapkan kue-kue yang dibuat sendiri dan membersihkan perabot rumah.

Anak anak bertakbir berkeliling kampung menggotong beduk masjid sebagai tanda ramadhan berakhir dan esoknya akan shalat Ied.

Di hari raya Lebaran, usai salat Ied semua anggota keluarga bertangisan, saling bermaaf maafan. Lalu saling mengunjungi dan bermaafan dengan kerabat terdekat, peristiwa ini pun penuh kaharuan.

Ziarah Kubur Sanak Keluarga

BERSYUKUR bagi mereka yang masih ada orangtuanya, dapat melakukan sungkem, berpuasa beberapa hari dan berlebaran bersama di kampung.

Bagi mereka yang sudah yatim piatu, sekurang kurang dapat pulang berziarah kubur orangtua dan leluhurnya dan tinggal dua tiga hari untuk merekatkan silaturahmi dengan kerabat yang ada di kampung, tidak seperti turis orang asing.

Selamat menunaikan ibadah puasa, topada salama ipassalama, maaf lahir dan batin.

1 Ramadhan 1444 H.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here